Senin, 29 November 2010

Tips Memilih Dokter Ideal


JAKARTA, KOMPAS.com — Di film-film, dokter yang buruk dapat dengan mudah dikenali. Umumnya mereka bersikap kaku, ruangan berantakan serta bersikap tidak profesional. Namun di dunia nyata, agak sulit menentukan apakah seorang dokter baik atau buruk.

"Perbedaan antara dokter yang baik dan yang buruk makin samar dan sifatnya personal. Meski lebih sulit mengenalinya, tetap penting untuk mencari perbedaannya," kata George LeMaitre, seorang dokter bedah dan penulis buku How to Choose a Good Doctor.

Dokter yang "buruk" tak selalu memiliki kepribadian yang buruk pula. "Biasanya mereka terlihat buruk karena jam kerja yang panjang, stres, atau bosan dengan pekerjaannya," kata Laurel Schultz, seorang dokter anak.

Bila Anda tidak bisa mengetahui reputasi calon dokter untuk keluarga Anda, tak ada salahnya mengikuti insting. "Ikuti reaksi hati Anda. Jika Anda merasa kurang sreg, gantilah dokter lain. Ingatlah bahwa dokter pilihan sahabat Anda belum tentu cocok dengan Anda atau anak Anda," saran Jennifer Shu, juru bicara American Academy of Pediatrics.

Secara umum, ada beberapa kriteria dokter ideal:

- Kemampuan komunikasi
Bila Anda mencari dokter andal untuk anak, perhatikan cara si dokter berinteraksi dengan anak. Berkunjung ke dokter mungkin menakutkan bagi anak-anak. Namun, dokter anak yang mengerti, mengenal, dan bisa berkomunikasi dengan anak-anak akan berusaha membuat pasiennya merasa nyaman.

Dokter yang ideal seharusnya juga selalu memberikan informasi secara jujur tentang kondisi kesehatan anak. Seorang dokter yang paling berpengalaman pun seharusnya mau mendengarkan keluhan pasiennya dan siap memberikan saran atau masukan.

- Waktu fleksibel
Kebanyakan dokter memang sibuk. Namun, dokter yang baik akan selalu meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasiennya. Dokter juga seharusnya menghargai waktu pasien dan tidak membiarkan pasien terlalu lama menunggu, kecuali dalam kondisi darurat.

- Pengetahuan terkini
Ilmu kedokteran dan pengobatan terus berkembang setiap saat, dan dokter yang baik akan selalu membekali dirinya dengan informasi terkini mengenai penyakit, pengobatan, dan pencegahan. Mengedukasi pasien mengenai kesehatan adalah bagian dari tugas dokter.

- Tidak memaksa tes
Ada kalanya dokter akan meminta Anda melakukan tes penunjang sebagai penguat diagnosis. Namun, Anda perlu curiga jika dokter Anda terlalu sering meminta Anda melakukan tes. "Hal itu bisa menjadi tanda si dokter tidak percaya pada diagnosisnya. Bila Anda tidak yakin dengan prosedurnya, carilah opini kedua," kata Schultz.

- Terjangkau
Usahakan agar tempat praktik dokter pilihan Anda tidak terlalu jauh dari rumah. Dengan demikian, Anda tidak membutuhkan waktu lama jika memerlukan bantuan segera, terutama untuk anak-anak. Selain masalah lokasi, pilihlah juga dokter yang terjangkau dari segi biaya. Ingatlah bahwa selain biaya konsultasi, Anda masih harus mengeluarkan biaya untuk obat-obatan dan pemeriksaan penunjang manakala diperlukan.

Minggu, 28 November 2010

Foto Ikan Hiu Terbesar Di Dunia


Ini mungkin hiu terbesar yang pernah kulihat. hiu putih raksasa ini temukan pada teluk Australia .. wow ukuran hiu ini lebih besar daripada manusia .. berhati-hatilah ketika anda berenang di sana .. jika Anda tidak beruntung Anda mungkin dimakan hidup-hidup oleh orang-orang hiu ..

Sebenarnya hiu adalah jenis ikan dengan kerangka tulang rawan penuh dan tubuh yang sangat efisien. Mereka bernafas dengan menggunakan lima sampai seven

celah insang. Hiu mempunyai penutup dermal denticles yang melindungi kulit mereka dari kerusakan dan parasit dan meningkatkan dinamika fluida. Mereka memiliki beberapa set diganti gigi. Hiu berbagai ukuran dari lanternshark kurcaci kecil, Etmopterus perryi, sebuah spesies laut dalam hanya 17 cm (7 inci) panjangnya, ke whaleshark, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang dapat tumbuh dengan panjang sekitar 12 meter (39 kaki) dan yang hanya feed plankton, cumi-cumi, dan ikan kecil melalui filter menyusui.

Guru adalah Agen Perdamaian


JAKARTA, KOMPAS.com - Guru perlu aktif mempromosikan nilai-nilai kewarganegaraan, perdamaian, dan keberagaman. Sebab, guru mengemban misi menyiapkan generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab.

Guru juga harus membekali muridnya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup.

Hal itu merupakan bagian dari seruan bersama para pemimpin lembaga internasional untuk memperingati Hari Guru Internasional yang jatuh pada hari Selasa (5/10/2010).

Seruan bersama di Jakarta itu datang dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNESCO), Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef),

Program Pembangunan PBB (UNDP), Organisasi Buruh Internasional, dan Education International.

Para guru berperan untuk membangun harapan bangsa yang ingin memiliki generasi cinta damai dan hidup harmonis dalam keragaman. Sebab, banyak anak-anak saat ini mengalami trauma akibat menyaksikan kekerasan yang ekstrem, mengalami kehancuran rumah, dan kehilangan anggota keluarga.

Seruan dunia kepada guru itu, kata Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia Suparman, amat relevan dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia saat ini. Guru perlu ikut aktif memulihkan kondisi sosial masyarakat dengan mengampanyekan penghentian segala bentuk kekerasan dan konflik. Di sekolah, guru harus menerapkan sikap antidiskriminasi dan memahami keberagaman.

Pengamat pendidikan HAR Tilaar mengatakan, gesekan-gesekan sosial sering terjadi sebagai konsekuensi masyarakat Indonesia yang semakin tidak mengenal budaya Nusantara.

Pendidikan nasional tidak lagi memperkuat kebudayaan bangsa yang seharusnya diajarkan di sekolah. Ini terjadi karena pemerintah tak lagi menyatukan kedua unsur itu dalam satu departemen: pendidikan dan kebudayaan.

Tilaar menegaskan perlunya memperkuat pendidikan multikulturalisme di sekolah. Upaya itu penting untuk membentuk generasi muda yang mampu menghargai perbedaan budaya, agama, dan suku, serta keragaman lainnya.

”Pendidikan yang didesentralisasikan justru bisa mengancam. Bagaimana mau menyatukan bangsa Indonesia kalau guru terpaku di satu daerah. Ini karena guru sekarang jadi milik bupati atau wali kota,” katanya.

Setelah berbagai konflik melanda Indonesia berlatar belakang perbedaan agama dan suku, guru-guru mulai menyadari pentingnya membekali siswa dengan pendidikan damai.

Pendidikan damai

Seperti di Sulawesi Tengah dan Maluku, guru-guru yang difasilitasi World Vision Indonesia melalui Wahana Visi Indonesia (WVI) mengembangkan pendidikan damai yang dinamakan pendidikan harmoni.

”Pendidikan harmoni merujuk dari pendidikan damai. Kami ingin memastikan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, hak asasi manusia, multikulturalisme, dan perlindungan anak terintegrasi dalam kurikulum SD,” kata Frida Siregar, staf WVI untuk Pendidikan Damai Wilayah Sulawesi dan Maluku.

Pendidikan harmoni lahir dari semangat penyatuan dalam keberagaman. Kompetensi nilai harmoni yang dikembangkan adalah harmoni diri (tanggung jawab, keyakinan pada ajaran agama, kepercayaan); harmoni sesama (penghargaan, kejujuran, kepedulian); serta harmoni alam (ramah lingkungan, melindungi, kewarganegaraan).

Menurut Frida, dari hasil penelitian awal WVI di Palu dan Poso tahun 2009 ditemukan bahwa pemahaman akan perbedaan suku dan agama yang ada di masyarakat masih lemah. Masih ditemukan anak dengan agresivitas tinggi, rasa dendam, dan enggan berinteraksi dengan teman yang berbeda agama.

Di Palu, 35 persen anak menyatakan tidak mau berteman dengan mereka yang berbeda agama dan 14,2 persen tidak tahu. Di Poso, 10,8 persen anak tidak mau berteman dan 15 persen tidak tahu. (ELN)

Sabtu, 27 November 2010

PGRI Desak Surat Edaran Menpan Dicabut

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendesak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk segera mencabut surat edaran yang melarang penempatan guru pegawai negeri sipil (PNS) di sekolah swasta.”Kebijakan itu melanggar konstitusi dan membuktikan terjadinya diskriminasi profesi guru sekolah swasta,” kata Ketua Umum PGRI Sulistiyo, Kamis (25/11/2010), di Jakarta.
Sulistiyo mengingatkan, penarikan guru berstatus PNS dari sekolah swasta akan mengganggu proses belajar-mengajar dan merugikan siswa. Sebab, sekolah swasta tidak bisa menyediakan guru pengganti dalam waktu cepat.

”Hilangnya guru PNS dari sekolah swasta juga menyebabkan siswa kehilangan guru bermutu,” ujarnya.

Ketua Harian PGRI Unifah Rosyidi menambahkan, penarikan guru PNS itu hanya akan membuat sekolah swasta semakin terpuruk, terutama sekolah swasta yang memiliki mayoritas siswa dari keluarga miskin. Ketiadaan guru-guru yang berkualitas di sekolah swasta ini yang dikhawatirkan akan semakin menyisihkan siswa miskin dari hak-hak mereka untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (24/11/2010), E Baskoro Poedjinoegroho, dari Tim Advokasi Keadilan Pelayanan Pendidikan Dasar untuk Anak Bangsa, dan guru-guru swasta sedang melaporkan kasus diskriminasi pemerintah terhadap guru swasta ke MK.

Baskoro mengatakan, kebijakan pemerintah yang menarik guru-guru PNS di sekolah swasta merupakan bukti perlakuan diskriminatif pemerintah kepada sekolah swasta. (LUK/ELN)

Tujuan UN dan SNMPTN Berbeda

JAKARTA, KOMPAS.com - Elin Driana, ahli evaluasi dan penelitian pendidikan, menjelaskan, validasi sebuah tes tergantung dari tujuan dibuatnya tes itu. Menurut dia, tujuan UN dan SNMPTN jelas berbeda.Menurut Elin, dari hasil kajian PTN itu bisadidalami lebih jauh soal pelaksanaan UN selama ini. Jika hasil UN memang mencerminkan kemampuan siswa sesungguhnya, siswa juga cukup siap menghadapi tes seleksi.
”Kita mendengar pada UN itu banyak kecurangan. Pemerintah selalu bilang enggak, tetapi suara dari guru dan siswa sebaliknya. Bisa jadi korelasi yang sangat rendah ini juga mengarah pada kredibilitas UN yang masih harus dibuktikan lagi,” kata Elin.

Sebab, lanjut dia, pelaksanaan SNMPTN relatif jauh dari kecurangan. Masyarakat bisa menilai dan lebih percaya bahwa hasil tes SNMPTN akan lebih menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dari siswa.

Elin menambahkan, dari kajian literatur yang dilakukannya di Amerika Serikat, ternyata prestasi anak di sekolah lebih menggambarkan keberhasilannya di kampus daripada hasil tes SAT (Scholastic Aptitude Test).

”Nilai sekolah itu kan bervariasi. Ada guru yang pelit memberi nilai, ada yang royal. Tetapi, siswa yang berprestasi di sekolah terlihat IPK-nya pada tahun pertama bagus. Kenapa tidak soal kelulusan siswa itu diserahkan pada penilaian sekolah,” kata Elin yang juga salah satu Koordinator Education Forum.

Priyo Suprobo, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang juga Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SNMPTN 2010, mengatakan, UN sebenarnya tidak diperlukan untuk kelulusan siswa. Yang penting adalah hasil UN itu diperkuat untuk memetakan kondisi sekolah-sekolah.

”Yang tahu betul kemampuan siswa itu, ya guru. Bukan BSNP dan komputer. Malah lebih baik pakai ujian sekolah,” ujar Priyo.

Menurut dia, pemerintah dan BSNP mesti berani untuk membuka ke masyarakat mana daerah putih, hitam, atau abu-abu dari hasil UN. Sebab, nilai UN yang tinggi masih dipertanyakan kredibilitasnya.

Musliar Kasim, Ketua Majelis Rektor PTN, mengatakan, kredibilitas UN memang masih menjadi ganjalan bagi PTN untuk menerimanya sebagai bagian dari seleksi masuk. Dia menilai, UN masih perlu ditingkatkan agar efektif dan bermanfaat. ELN
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 70 persen guru di DI Yogyakarta belum melek komputer. Padahal, saat ini kemampuan menguasai komputer mutlak dimiliki guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Hal ini menjadi keprihatinan khusus dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh 25 November.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY Zainal Fanani mengatakan, di zaman ini, ketidakmampuan guru di bidang komputer dapat menciptakan jurang pengetahuan antara guru dan muridnya. Akibatnya, fungsi guru sebagai sumber pengetahuan dapat tak berlaku lagi.
”Rata-rata anak-anak sekarang sudah menguasai komputer dengan sangat baik. Kalau guru tidak menguasai, murid bisa jadi lebih lebih pintar dan luas pengetahuannya karena telah banyak membaca dari internet,” katanya di Yogyakarta, Kamis (25/11/2010).

Saat ini terdapat sekitar 51.000 guru di seluruh DIY. Beberapa di antaranya bahkan diketahui tidak bisa mengoperasikan aplikasi internet. Banyak guru yang tidak menguasai komputer ini adalah guru-guru yang berusia tua dan guru yang tinggal di pedesaan.

Guru yang belum melek komputer mengakibatkan pengajaran tidak berkembang. Selain itu, hal ini juga dikhawatirkan menurunkan wibawa guru di hadapan peserta didik sehingga fungsi pengajaran tidak bisa berjalan dengan baik.

Rp 100.000 sebulan

Menurut Zainal, tingkat kesejahteraan guru sangat menentukan penguasaan teknologinya. Sebagian guru tidak menguasai komputer karena memang tidak mampu mengadakan sarana dan prasarana yang diperlukan. ”Di DIY masih ada guru yang gajinya Rp 100.000 sebulan. Gaji seperti ini tentunya tidak bisa digunakan untuk membeli komputer,” tuturnya.

Di samping itu, penyebab lain karena tidak adanya semangat guru untuk mempelajari hal-hal baru. Adanya tunjangan sertifikasi seharusnya membuat guru lebih mengembangkan diri sesuai dengan ilmu dan teknologi yang berkembang saat ini.

Pelaksana Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori berharap, meningkatnya kesejahteraan guru selama beberapa tahun terakhir diharapkan mendorong guru untuk makin mengembangkan diri. ”Saya berharap tunjangan profesi berkorelasi positif pada kualitas pengajaran pada anak-anak,” katanya.

Berbagai program pendidikan dan pelatihan berusaha dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan guru di bidang komputer. Salah satunya adalah pengiriman lebih kurang 10 guru DIY ke Jepang oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi DIY pada tahun ini.

”Mereka dikirim untuk dilatih membuat bahan ajar dan mengajar menggunakan teknologi informatika dan komputer,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Restandardisasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY Baskara Aji, beberapa waktu lalu.

Jumat, 26 November 2010

Gadis Desa di India Dilarang Gunakan Ponsel


NEW DELHI, KOMPAS.com — Sebuah desa di Uttar Pradesh, India, memberlakukan aturan yang bisa dibilang diskriminatif. Bagaimana tidak, di Desa Baliyan tersebut kini terdapat sebuah peraturan adat bahwa gadis yang belum menikah dilarang menggunakan ponsel.

"Semua orangtua diminta menjaga agar anak-anak perempuan yang belum kawin tidak menggunakan ponsel. Anak laki-laki masih boleh, tetapi harus dengan pengawasan orangtua," ujar Satish Tyagi, juru bicara Dewan Adat Desa Baliyan, seperti dilansir Calcutta Telegraph, Rabu (24/11/2010).

Aturan tersebut dibuat dengan alasan bahwa banyak gadis desa yang minggat dan kawin lari sejak ponsel masuk ke sana. Tak kurang ada 23 gadis yang melawan nasihat orangtuanya sejak mengenal ponsel. Dengan larangan itu, warga berharap hubungan gelap melalui ponsel bisa dihindari.

"Dewan adat meyakini bahwa pasangan-pasangan tersebut merencanakan kawin lari lewat komunikasi melalui ponselnya," ujar tetua adat Jatin Raghuvanshi. Padahal, salah satu alasan di balik maraknya kawin lari ini tak lepas dari penerapan kasta di kalangan masyarakat pedesaan.

Di India, kasta memang sudah dilarang secara hukum. Namun, dalam kenyataannya, penduduk, terutama di desa-desa, masih menerapkan hal itu. Perkawinan antarkasta dilarang sehingga pelaku sering kali mendapat hukuman sosial dan tak dianggap lagi oleh kastanya.

Rabu, 24 November 2010

Aliansi Pendidikan Minta DPR Tinjau UN


JAKARTA, KOMPAS.com - Education Forum, Tim Advokasi Korban Ujian Nasional (UN), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pengurus Besar Pelajar Islam Pendidikan, Tim Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, yang tergabung dalam Aliansi Pendidikan akan mendatangi Komisi X-DPR RI, Rabu (24/11/2010) siang ini. Sama seperti tahun lalu, tujuan mereka adalah memberi rekomendasi ke DPR untuk mempertanyakan alasan pemerintah yang tetap menjalankan UN 2011.

"Tujuan kami ingin menyampaikan rekomendasi atau solusi terkait UN. Jelas-jelas kebijakan UN sudah diputuskan di tingkat Mahkamah Agung (MA), bahwa UN melanggar hak anak, lalu mengapa masih diteruskan," tandas Ketua Umum FGII, Suparman, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Suparman mengatakan, Aliansi Pendidikan akan mendesak DPR untuk menekan pemerintah agar tidak menjadikan UN sebagai penentu kelulusan. Komisi X- DPR diharapkan bisa mengkaji ulang UN.

"Kami datang tidak dengan tangan kosong, sebab bukti-bukti sudah ada saat proses persidangan di MA. Kami ingin memperkuat bukti itu dengan mendatangkan para pelajar yang tersangkut UN. Semoga suara-suara pelajar ini didengar," lanjut Suparman.

Dia menambahkan, pertemuan dengan Komisi X ini hanya bersifat dialog dan penyampaian rekomendasi. Sebelumnya, pihak Aliansi Pendidikan sudah mengajukan surat sebanyak tiga kali.

"Hari ini adalah jadwal yang ditentukan oleh pihak Komisi X untuk bertemu dengan kami," ungkap Suparman.

Disamping UN sebagai fokus permasalahan, Aliansi Pendidikan juga akan melakukan dialog terkait isu-isu pendidikan lain yang sedang berkembang seperti kebijakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan diskriminasi terhadap guru dan sekolah swasta.

Soal Transparansi, Contohlah Sumbawa!


MATARAM, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Nasional menunjuk Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sebagai salah satu daerah percontohan kampanye transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang didanai Bank Dunia. Penetapan tersebut didasari sejumlah kajian maupun studi yang dilakukan Bank Dunia di seluruh tanah air.

"Bank Dunia memilih Sumbawa setelah melakukan berbagai kajian. Ini patut kita syukuri bersama," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumbawa, Umar Idris, di Mataram, Selasa (23/10/2010).

Selain Sumbawa, kata dia, ada tiga daerah lainnya yang juga dipilih sebagai daerah percontohan kampanye transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi bantuan BOS. Ketiga daerah itu adalah Kota Malang dan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, serta Kota Ambon, Maluku.

"Menurut riset Bank Dunia, Kota Malang dan Ambon mewakili daerah urban, sedangkan Kabupaten Sumbawa dan Tulungagung mewakili daerah rural," katanya.

Berdasarkan studi tentang pengetahuan orang tua mengenai Program BOS pada 2009, kata Umar, secara umum, pengetahuan orang tua tentang BOS dan partisipasi mereka pada perencanaan dan monitoring BOS di sekolah masih sangat rendah. Dari 86,13 persen orang tua yang pernah mendengar tentang BOS, 46,67 persen yang tahu singkatan BOS, 45 persen yang mengetahui tujuan BOS, 2,49 persen mengetahui besaran dana BOS dan 25,51 persen mengetahui tentang penggunaan dana BOS.

Sementara itu, terkait partisipasi orang tua dalam perencanaan dan monitoring BOS, sebanyak 44,08 persen orang tua mengetahui penggunaan dana BOS di sekolah anaknya dan hanya 10,42 persen orang tua berpartisipasi dalam perencanaan sekolah.

"Untuk persentase orang tua yang pernah melihat papan pengumuman sekolah hanya 7,35. Kemudian orang tua yang berpartisipasi dalam evaluasi BOS 17,51 persen dan orang tua yang memberikan masukan pada sekolah mengenai BOS 10,31 persen," katanya.

Pada 2010, kata dia, dana BOS disalurkan kepada 353 sekolah dasar untuk jumlah siswa penerima sebanyak 50.981 orang dengan nilai anggaran sebesar Rp 20 juta lebih. BOS juga disalurkan untuk 83 sekolah menengah pertama (SMP) dengan jumlah siswa penerima sebanyak 19.366 orang dengan nilai anggaran mencapai Rp 11 miliar lebih, sedangkan SMP Terbuka sebanyak 8 sekolah dengan jumlah siswa penerima 335 orang dengan anggaran Rp 190 lebih.

Menurut Umar, dana BOS tersebut disalurkan per triwulan dengan total jumlah siswa yang telah menerima sebanyak 99.250 siswa sekolah dasar, sedangkan SMP/SMPT 142.500 siswa.

"Sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah daerah, kami juga telah menganggarkan BOS yang bersumber dari dana APBD, di mana dana BOS daerah tersebut disalurkan kepada siswa taman kanak-kanak sebesar Rp294 ribu per siswa per tahun, siswa sekolah dasar Rp12 ribu per siswa per tahun dan siswa SMP Rp127 ribu per siswa per tahun," katanya.

Sertifikasi Guru


Oleh Waras Kamdi

KOMPAS.com — Fenomena kecurangan dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam-Jabatan lewat portofolio kian menguak apa yang sesungguhnya telah jadi rahasia umum. Terungkapnya kasus plagiasi 1.700 guru di Riau menunjukkan sebagian kecil dari kecurangan dalam memenuhi portofolio sertifikasi guru.

Banyak masyarakat yang merisaukan aneka pelanggaran itu, tetapi program sertifikasi terus saja melaju atas nama pemenuhan amanat peraturan perundang-undangan. Kerisauan juga berkembang di kalangan pimpinan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), terutama yang diserahi tugas melaksanakan sertifikasi tersebut.

Dalam lima tahun terakhir (2006-2009), lebih dari 500.000 guru telah diberi sertifikat oleh LPTK yang ditunjuk pemerintah (Kompas, 1/11/2010). Namun, hingga detik ini belum ada kabar menggembirakan adanya peningkatan kinerja guru bersertifikat pendidik itu.

Malahan, sertifikasi telah sempurna menyemaikan dan menyuburkan budaya jalan pintas yang amat mencederai sosok profesional guru itu sendiri. Publik hanya tahu guru-guru bersertifikat itu buah karya LPTK. Ketika mereka gagal mewujudkan impian publik akan peningkatan mutu pendidikan di Tanah Air, LPTK-lah yang pertama akan ditagih akuntabilitasnya.

Ini sungguh tagihan yang amat berat bagi LPTK yang terlibat dalam prosesi sertifikasi guru meskipun sesungguhnya sejak awal sejumlah pimpinan LPTK skeptis mengenai sertifikasi massal itu akan membuahkan hasil seperti diidealkan, yakni peningkatan mutu pendidikan.

Alih-alih menuai kemaslahatan, kita lebih banyak menuai kemudaratan. Angka
Rp 60 triliun bukan angka kecil untuk peningkatan guru (Kompas, 1/11/2010).

Potensi ”GiGo”

Jauh lebih penting daripada soal pelanggaran adalah menyempurnakan perangkat dan sistem sertifikasi sungguh perlu dilakukan. Prosesi uji kompetensi yang dilakukan empat tahun terakhir banyak mengandung kelemahan, terutama instrumen dan teknik pengumpulan data. Instrumen penilaian yang menggunakan ukuran persepsional sangat berpotensi menghasilkan data dan informasi yang keliru.

Demikian pula teknik penilaian yang asal menelurkan angka juga berpotensi menghasilkan data penilaian yang keliru. Instrumen penilaian yang mengandalkan persepsi penilai, seperti pada penilaian kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional yang dipercayakan kepada kepala sekolah dan (pengawas), sangat sulit dipercaya dapat menghasilkan data valid.

Data penilaian terhadap variabel ini menunjukkan nyaris semua kandidat mendapatkan skor sempurna karena kepala sekolah dan pemda juga merupakan pihak yang berkepentingan. Demikian juga instrumen penilaian kompetensi profesional dan kompetensi pedagogis yang mengandalkan penilaian persepsional terhadap RPP dan sertifikat tanda mengikuti diklat dan aneka macam kegiatan lain juga tak cukup menggambarkan pengembangan profesional.

Skor pengukuran dengan instrumen serba persepsional itu sesungguhnya tak mampu membedakan antara guru kompeten dan tidak kompeten. Artinya, kesimpulan atas kelulusan guru juga berpotensi mengandung kesalahan. Kekeliruan semacam ini dikenal dengan istilah GiGo (garbage in garbage out), masuk sampah, keluar juga sampah. Apalagi pola penilaian kompetensi dengan menggunakan portofolio yang menyerupai borang ini telah dinodai aneka kecurangan.

Portofolio berbasis kelas

Sesungguhnya, menggunakan portofolio untuk uji kinerja guru dalam rangka sertifikasi adalah hal biasa. Bahkan, portofolio diyakini banyak ahli merupakan cara paling andal untuk mengukur kinerja.

Ada dua hal inti yang dilupakan yang membuat portofolio dimaksud jadi sosok lain yang mencederai portofolio itu sendiri. Pertama, diabaikannya unsur analisis dan refleksi kinerja yang mestinya ditampilkan penyusun. Kedua, tak mengukur kinerja, tetapi hal-hal yang bersifat instrumental-input yang masih diduga memengaruhi kinerja.

Sertifikasi guru seharusnya diletakkan dalam bingkai pengembangan profesionalitas pendidik dan bukan sekadar alat pemenuhan tuntutan yuridis formal yang penuh aroma politik praktis. Proses sertifikasi tak boleh terjebak pada justifikasi lulus-tidak lulus saja, tetapi harus menjadi sebuah prosesi yang fungsional-akademis yang memberikan pengalaman belajar bermakna bagi guru di dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Proses sertifikasi guru yang demikian ini menempatkan penilaian sebagai bagian terintegrasi dalam proses pengembangan profesi. Portofolio itu merupakan analisis reflektif tentang praktik pembelajaran yang dilakukan guru dan dampaknya pada belajar siswa.

Jadi, karakteristik khas portofolio berbasis kelas adalah analitik-reflektif. Portofolio berupa laporan analisis (semacam evaluasi sumatif) terhadap kerja profesional guru mengenai segala keputusan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan selama rentang waktu tertentu dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.

Penilaian portofolio dapat menggunakan instrumen berupa rubrik, dengan skala pemeringkatan tertentu. Semangat yang dibawa adalah pemberdayaan guru. Dengan mekanisme penilaian portofolio ini, guru akan mengelola pembelajarannya dengan kerangka pikir pengembangan, dan dengan demikian berdampak pada proses pertumbuhan profesi secara berkelanjutan karena siklus kinerja yang analitik-reflektif akan menjamin pertumbuhan profesional.

Portofolio berbasis kelas juga tak bias kota, yang konon banyak menyediakan fasilitas seminar dan pelatihan. Untuk menyusun portofolio yang baik, guru cukup berkutat dengan urusan pemantapan pembelajaran. Dengan format portofolio berbasis kelas, di pelosok mana pun guru menjalankan tugas, mereka bisa membuat portofolio terbaik dan ”mengujikan” kompetensi dirinya untuk mendapatkan sertifikat pendidik.

Kompetensi pendidik merupakan bangun utuh antara domain proses berpikir dan domain tindak pembelajaran. Artinya, perangkat uji kompetensi juga satu kesatuan bangun utuh yang mampu mengukur domain berpikir dan domain tindakan guru. Portofolio harus mampu menjadi media pengukuhan profesi guru secara konsisten (berkelanjutan).

Sebagai perangkat penilaian kinerja, portofolio harus mampu mengungkap pengetahuan teoretik dan konsepsi (keyakinan) guru, pikiran, dan keputusan guru yang menggambarkan bangun (domain) proses berpikir guru, serta perwujudannya dalam bentuk tindak pembelajaran.

Bangun proses berpikir guru ini sesungguhnya menunjukkan epistemologi dan paradigma belajar dan pembelajaran yang dibangun guru lewat proses resiprokal antara pengalaman berpikir dan bertindak di sepanjang perjalanan karier sebagai agen pembelajaran.

Penulis adalah Ketua LP3 Universitas Negeri Malang; Pegiat Kelompok Peduli Pendidikan Guru

Selasa, 23 November 2010

Hacker Malaysia Jebol Jaringan Komputer The Fed

NEW YORK, KOMPAS.com - Setebal apapun lapisan teknologi yang dibalutkan otoritas AS di jaringan komputer Federal Reserve Bank atau The Fed, nyatanya jebol juga. Tahu, siapa yang berhasil menembus jaringan tersebut? Seorang warga negara Malaysia!

Namanya Lin Mun Poo. Ia menemukan cara untuk masuk ke jaringan komputer The Fed di Cleveland, AS. Ia mengantongi lebih dari 400.000 nomor kartu kredit curian saat agen Secret Service menangkapnya di John F. Kennedy Airport, bulan lalu. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju New York untuk menghadiri pertemuan dengan hacker lain.

Saat ini, otoritas yang berwenang di AS tengah mencari tahu bagaimana ia bisa masuk jaringan komputer The Fed dan juga sejumlah institusi finansial utama lain di Negeri Uwak Sam itu. Poo diduga menjual dan mengeruk untung dari informasi yang ia curi dari institusi finansial tersebut.

Jaksa Loretta Lynch menjelaskan, kasus ini merupakan contoh bagaimana kriminal maya menggunakan kemampuan mereka sebagai hacker untuk menyerang sistem keamanan finansial maupun nasional. Bila kasus ini terbukti, Poo harus siap menghadapi kehidupan di balik jeruji besi hingga 10 tahun.

Poo adalah warga negara Malaysia; dan melalui pertanyaan yang dilontarkan oleh agen rahasia, Poo mengakui sejumlah tindakan kriminalnya. Investigator menjelaskan, Federal Reserve di Cleveland sempat di-hack pada bulan Juni lalu; dan Poo berencana untuk menghabiskan sejenak waktunya di New York untuk menjebol mesin ATM dengan kartu curian yang dikantonginya.

Juru bicara The Fed di Cleveland Fed menjelaskan, belum ada uang kontan maupun data yang dicuri ditengah upaya hacking oleh Poo.(Kontan/Femi Adi Soempeno)

Kamis, 18 November 2010

Makam Harry Potter Di Israel?

Apa dan siapa Harry Potter? Di Israel, ternyata terdapat sebuah makam dengan bernisan nama Harry Potter. Ia adalah seorang seorang prajurit Inggris yang tewas pada tahun 1939, namun yang menarik, makamnya itu menarik wisatawan ke kota terpencil Israel itu, Ramle.

Makam itu kontan menarik banyak wisatawan. Seperti yang diketahui, novel Harry Potter yang ditulis oleh JK Rowling menarik perhatian dunia. Tidak heran, jika makam prajurit yang bernama sama ini menjadi pusat perhatian sekarang ini, disebabkan apalagi kalau bukan karena petunjuk terhadap Israelnya itu.

"Tidak ada koneksi dengan Harry Potter dari literatur, tapi nama itu memang menjual," kata Ron Peled, pemandu wisata yang mengatakan ia telah membawa banyak orang untuk berziarah ke kuburan itu.

Prajurit Harry Potter lahir dekat Birmingham, Inggris, dan bergabung dengan militer Inggris pada tahun 1938. Menurut situs resimennya, ia datang ke Palestina akhir tahun itu, dan ia terbunuh dalam pertempuran dengan kelompok bersenjata pada tahun 1939. Dia saat itu berusia 18 tahun.

Pada suatu sore baru-baru ini, sekelompok pengunjung Israel, dipimpin oleh seorang pemandu wisata yang memegang mikrofon, menjelajahi makam itu. Begitu mereka menemukannya di antara 4.500 kuburan yang lain, mereka berkerumun di belakangnya dan mengambil foto.

"Ini adalah jenis ziarah untuk beberapa orang yang namanya bersuara di dunia. Jika Anda tidak mengatakan bahwa Harry Potter dikuburkan di sini, tidak ada yang datang ke sini," kata Josef Peretz, 76, dari Tel Aviv.

Setiap tahun sekarang, ribuan wisatawan mengunjungi Ramle, sebuah kota kelas pekerja di Israel tengah. Kebetulan, di kota itu terdapat banyak reruntuhan arkeologi dan lokasi yang nyaman, sama seperti setting yang digambarkan oleh Rowling dalam novelnya. (sa/haaretz)
sumber:eramuslim.com

Erdogan; Person Of The Year?


Majalah Time baru-baru ini menerbitkan daftar calon Person of the Year yang dipilih oleh pembacanya. Ternyata Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menduduki peringkat pertama mengalahkan Lady Gaga dan Barack Obama. Editor Time mengatakan bahwa Erdogan menempati posisi pertama ini kemungkinan karena keberaniannya menantang Israel dan Amerika Serikat.

Para editor menjelaskan pilihan mereka di halaman khusus yang ditujukan untuk masing-masing individu. "Ketika serangan Israel pada aktivis armada kebebasan yang mencoba memberikan bantuan ke Gaza menyebabkan kecaman internasional, tidak mengherankan Perdana Menteri Turki, Recep Erdogan, memiliki sesuatu untuk dikomentari," tulis Time.

Para editor menambahkan bahwa komentar Erdogan terhadap Israel dengan mengatakan 'negara terorisme yang tidak manusiawi,' sangat mencolok mengingat sejarah hubungan hangat antara Ankara dan Israel juga Amerika Serikat.

Para editor juga menguraikan pengaruh utama Turki di arena internasional. "Memang, terus terang Erdogan hanyalah satu dari banyak contoh pada tahun 2010 di mana Turki menampilkan kemauan baru dalam melenturkan diplomatik para pemimpin. Erdogan bekerja sama dengan Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan juga melakukan negosiasi dengan program nuklir Iran. "

Erdogan meraih lebih dari 120.000 suara pembaca sejauh ini. Tertinggal jauh di belakangnya, di tempat kedua adalah fenomena pop, Lady Gaga dengan hanya 80.000 suara.

Posisi ketiga saat ini diduduki oleh pendiri Wikileaks, Julian Assange dengan 65.000 suara.

10 kandidat yang lainnya adalah komedian Jon Stewart dan Stephen Colbert, CEO Apple Steve Jobs, mantan Gubernur Alaska Sarah Palin dan Presiden AS Barack Obama. (sa/ynet)

Minggu, 14 November 2010

ICW Desak KIP Tetapkan Dokumen Dana Bos Sebagai Informasi Publik


Jakarta - Jelang putusan sidang sengketa informasi publik antara Indonesian Corruption Watch (pemohon) dengan Kepala Disdik DKI Jakarta beserta 5 Kepala Sekola di 5 SMP di Jakarta, 15 November besok, Koalisi Anti Korupsi Pendidikan (KAKP) mendesak Majelis Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) menetapkan dokumen surat pertanggungjawaban (spj) dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) dapat diakses oleh publik.

"Kami menilai putusan besok KIP harus menetapkan dana BOS dan BOP adalah bagian dari informasi publik dan bisa diakses oleh publik," kata peneliti senior ICW Febri Hendri, dalam jumpa pers di kantor ICW, Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Minggu (14/11/2010).

Bila keputusan sesuai yang diharapkan tersebut ditetapkan KIP, lanjut Hendri, maka tidak saja membuka dokumen SPJ di sekolah-sekolah di Jakarta, namun juga lembaga terkait yang lebih tinggi yaitu Dinas Pendidikan.

"Kalau seandainya publik bisa mengakses dokumen spj maka ini dapat membantu penyelidikan tindak pidana korupsi dan transparansi di lembaga-lembaga negara," katanya.

Ajuan sengketa ini bermula dari adanya laporan tindak pidana korupsi di 5 SMP di DKI Jakarta medio Juni 2010 lalu. Lalu, Koordinator Aliansi Orangtua Peduli Pendidikan dan Forum TKBM (Tempat Kegiatan Belajar-Mengajar) se-Jakarta beupaya menyelidiki laporan tersebut dengan mencari dokumen spj BOS dan BOP ke 5 sekolah tersebut.

Namun, kelimanya enggan untuk memberikan dokumen yang diminta karena beralasan harus seizin atasan mereka dan harus menganalisa terlebih dulu permohonan dokumen tersebut.

Koalisi lantas berupaya meminta dokumen serupa ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Lagi-lagi, permohonan tersebut ditolak dengan alasan tidak berdasarkan undang-undang dan rahasia.

"Berdasarkan fakta persidangan dan saksi ahli dari BPK, dokumen spj tidak masuk dokumen rahasia. Kalau rahasia harus ada cap dari lembaga berwenang. Artinya dokumen itu bisa diakses oleh publik," kata Hendri.


Sementara fakta lainnya, dokumen spj bukan bagian dari informasi yang dikecualikan sesuai dengan pasal 17 UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

"Di dalam dokumen tersebut tidak memuat tentang pembelian tank, senjata nuklir, atau pesawat tempur. Jadi tidak berdampak pada rahasia keamanan negara," katanya.

Juli 2010, Koalisi bersana ICW melayangkan gugatan sengketa informasi ke KIP. Meski KIP berupaya memediasi keduanya, namun tidak ada titik temu mengenai sengketa informasi tersebut, sampai akhirnya berujung di persidangan.

Di tempat sama, Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta Retno Listyarti mengatakan, dengan putusan majelis komisioner KIP yang menetapkan dokumen spj sebagai informasi publik, maka pihaknya berharap bila dokumen pengelolaan keuangan di sekolah-sekolah dapat dikontrol dan transparan pertanggungjawabannya.

"Apabila putusan besok dimenangkan pihak kami sebagai pemohon, maka pengelolaan dana keuangan di sekolah dapat dengan mudah diakses, dikontrol, dan transparan penggunaannya," ujar Retno.
(ahy/ddt)

Jumat, 12 November 2010

Aiptek PocketCinema T20 USB Pico Projector


AIPTEK menawarkan proyektor PocketCinema Pico T20. Perangkat proyektor mini ini seukuran telapak tangan yaitu 3.4″ x 2.5″ x 0.9″ (L x W x H) dengan berat hanya 4.1 ons. Proyektor mini menggunakan display engine LCoS dan lampu LED putih untuk menawarkan 640 × 480 resolusi VGA dan 10 kecerahan lumen. Hal ini dapat menampilkan proyeksi gambar berukuran dari 6-inci sampai 42-inci.

AIPTEK PocketCinema T20 adalah proyektor USB mini yang terhubung ke input dan listrik dengan menggunakan kabel USB yang sama, sehingga ideal untuk presentasi mobile. Anda dapat menemukan Aiptek T20 PocketCinema di Amazon untuk $ 162,49. (sumber)

Toshiba Regza T-01C Ponsel Android Terbaru


Toshiba baru saja memperkenalkan smartphone Android pertama, membawa merek REGZA biasanya diperuntukkan bagi produk TV perusahaan ini. Smartphone berkualitas tinggi dari Toshiba bertipe T-01C memiliki layar empat inci resolusi 480×854 dan dilengkapi dengan kamera 12.2-megapiksel yang mampu merekam video 720p, juga memiliki TV tuner 1Seg dan bodi tahan air. Ponsel ini mendukung 3G berbasis HSPA , dan memiliki built-in GPS, Wi-Fi dan Bluetooth 2.1.

Untuk membuat menonton TV lebih mudah, ponsel dilengkapi stand built-in sehingga ponsel bisa diposisikan berdiri dalam posisi lanskap/horizontal. sistem pembayaran nirkabel hampir standar di Jepang Felica juga terintegrasi ke handset ini. Android 2.1 akan dimuat, meskipun upgrade ke 2.2 konon akan tiba di musim semi. Toshiba belum menginformasikan tentang dukungan Android 2.3.
Handphone ini akan tiba untuk dijual di Jepang antara Desember 2010 dan Januari 2011. (sumber)

Pengaturan Jadwal Belajar Efektif

tip ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar secara efektif -

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain.

Pedoman:

*

Perhatikan waktumu.
*

Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.
*

Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
*

Ketahuilah kapan kamu produktif.

Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:

Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

Rencana Jadwal Belajar Efektif:

* Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
* Prioritaskan tugas-tugas.
* Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
* Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
* Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
* Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
* Rencanakan juga "deadline".
* Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
* Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
* Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!

sumber:www.studygs.net

Motivasi Belajar

Waktu masih remaja, kita mempunyai kemampuan untuk belajar dan melihat kelalaian masa lalu.

Ketika kita mulai mengikuti ajaran-ajaran keluarga, sekolah, dan lingkungan, motivasi kita di awal tahun berganti dari tujuan kita ke menyenangkan orang lain, dan sering kali keinginan kita untuk belajar penderitaan.

Bagaimana anda bisa motivasi diri sendiri?

Dengan latihan ini, coba untuk

* mengakui rasa penemuan anda
* bertanggung jawab pada pelajaranmu
* menerima resiko dari belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan otonomi
* mengakui bahwa "kegagalan" adalah sukses:
belajar dari kegagalan alalah dengan jalan yang sama belajar apa
* merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda

Macam-macam Strategi Belajar

Muhammad Faiq Dzaki

Pengajaran yang baik adalah pengajaran yang meliputi mengajar siswa tentang bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri. Pembelajaran strategi lebih menekankan pada kognitif, sehingga pembelajaran ini dapat disebut dengan strategi kognitif. Strategi belajar dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

a. Strategi Mengulang (Rehearsal)
Strategi mengulang terdiri dari strategi mengulang sederhana (rote rehearsal) dengan cara mengulang-ulang dan strategi mengulang kompleks dengan cara menggaris bawahi ide-ide utama (under lining) dan membuat catatan pinggir (marginal note).

b. Strategi Elaborasi
Elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberi kepastian.(Nur,2000:30). Strategi ini dapat dibedakan menjadi : 1). Notetaking (pembuatan catatan); pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasi secara ringkas dan padat untuk menghafal atau pengulangan. Metode ini digunakan pada bahan ajar kompleks, bahan ajar konseptual dimana tugas yang penting adalah mengidentifikasi ide-ide utama.Membuat catatan memerlukan proses mental maka lebih efektif daripada hanya sekedar menyalin apa yang dibaca, 2) Analogi yaitu perbandingan-perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara cirri-ciri pokok sesuatu benda atau ide-ide, selain itu seluruh cirinya berbeda, seperti sistem kerja otak dengan komputer dan 3) Metode PQ4R adalah preview,question, read, reflect, recite dan review. Prosedur PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi bermakna dan melibatkan siswa pada strategi-strategi yang efektif.

c. Strategi Organisasi
Strategi Organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan materi baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur peng-organisasian baru pada materi-materi tersebut. Strategi organisasi mengidentifikasi ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Strategi ini meliputi : 1). Pembuatan Kerangka (Outlining); dalam pembuatan kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama, 2). Pemetaan ( mapping) biasa disebut pemetaan konsep di dalam pembuatannya dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain, 3) Mnemonics; berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu ingatan dengan membantu membentuk assosiasi yang secara alamiah tidak ada. Suatu mnemonics membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja dalam pola yang dikenal sedemikian rupa sehingga informasi tersebut lebih mudah dicocokkan dengan pola skema di memori jangka panjang. Contoh mnemonics yaitu : a). Chunking (pemotongan) b). Akronim (singkatan), c). Kata berkait (Link-work) : suatu mnemonics untuk belajar kosa kata bahasa asing.
Blog dengan ID 33471 Tidak ada
d. Strategi Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri sendiri atau berfikir tentang kemampuannya untuk menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan benar.(Arends, 1997:260). Metakognitif mempunyai dua komponen yaitu (1) pengetahuan tentang kognitif yang terdiri dari informasi dan pemahaman yang dimiliki seorang pebelajar tentang proses berfikirnya sendiri dan pengetahuan tentang berbagai strategi belajar untuk digunakan dalam suatu situasi pembelajaran tertentu, (2) mekanisme pengendalian diri seperti pengendalian dan monitoring kognitif. (Nur, 2000:41)

Pustaka:
Nur, M. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, University Press.

Selasa, 09 November 2010

Dalam Islam, Madonna Menemukan Kedamaian

Kelahiran dan kematian putrinya menjadi titik perubahan dalam hidupnya. Ketika tahu dirinya hamil, Madonna Johnson tahu bahwa ia akan menjadi orang tua tunggal. Jika karena bukan rasa cinta, pengabdian dan dukungan dari ibunya, Madonna mungkin tidak akan pernah bisa melewati semua persoalan hidupnya.

Namun Madonna harus kehilangan putri yang baru dilahirkannya. Pada usia 5 bulan, bayinya meninggal akibat "Sudden Infant Death Syndrome" (SIDS) yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai kematian tiba-tiba pada balita yang tidak diketahui penyebabnya. Kematian putrinya yang mendadak, membuat Madonna sangat berduka.

"Saya belum pernah mengalami rasa sakit seperti itu, panik dan merasa sangat hampa. Tapi saat pemakaman, saya mengatakan pada orang-orang bahwa saya percaya sepenuh hati Tuhan tidak akan memberikan rasa sakit jika Dia tidak memiliki sesuatu yang luar biasa untuk saya di masa depan, apa yang harus saya lakukan adalah tetap berada di jalan yang benar dan Tuhan akan menunjukkannya begitu saya siap," ujar Madonna mengenang saat pemakaman bayinya.

Ia mengungkapkan, ketika itu teman-temannya mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan putrinya lagi kelak. Madonna menanyakan bagaimana orang tahu bahwa ia akan masuk surga? Hanya karena ia seorang Kristiani, tidak ada jaminan ia masuk surga apalagi ia bukan seorang Kristiani yang taat. Begitu banyak pertanyaan Madonna yang tak terjawab. Tanpa sadar ia mulai mempertanyakan soal "satu agama yang benar" yang bisa menjaminnya masuk surga untuk bertemu lagi dengan putrinya.

Madonna sejenak melupakan pertanyaan itu. Ia mendapat pekerjaan di sebuah bar di Indianapolis dan bertemu seorang perempuan yang kemudian menjadi sahabat baiknya. Temannya itu memiliki sejumlah bisnis, tapi bisnisnya tidak terlalu sukses. Suatu hari, temannya itu menanyakan apakah Madonna mau pergi ke Malaysia. Ia mengatakan butuh tenaga Madonna untuk membeli busana model Malaysia, membuat foto-fotonya dan mencari sesesorang yang bisa menangani ekspor impor. Tanpa pikir panjang, Madonna menerima ajaka temannya itu.

"Saya tiba di Kuala Lumpur di pertengahan bulan Ramadan. Saya belum pernah mendengar soal agama Islam dan tidak tahu bahwa Malaysia adalah negara Muslim. Saya melihat hampir semua perempuan menutupi kepalanya dengan kerudung bahkan dalam cuaca yang sangat panas. Saya juga menyaksikan bagaimana orang-orang berusaha bersikap baik pada saya," tutur Madonna.

"Seorang sahabat yang sangat spesial menjelaskan pada saya bahwa Malaysia adalah negara Islam, dan Muslim meyakini jika mereka berbuat baik pada orang lain, Allah akan senang dan akan memberikan pahala bagi mereka di Hari Akhir nanti," sambungnya menirukan penjelasan sahabat spesialnya.

Di sisi lalin Madonna melihat sisi negatif Islam, seperti pandangan orang-orang yang sebenarnya tidak banyak tahu tentang Islam. Ia lalu membeli beberapa buku Islam, termasuk Al-Quran dan mulai mempelajari Islam. Banyak pertanyaan yang diajukannya tentang ajaran Islam, misalnya; mengapa perempuan harus menutup seluruh tubuhnya kecuali tangan dan wajah, mengapa muslim sangat bahagia dan mau berpuasa sepanjang siang hari, mengapa ada orang mau berlapar-lapar dan itu membuat mereka bahagia? Madonna merasa tidak ada orang yang bisa berbahasa Inggris dengan baik untuk menjelaskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya itu, sehingga Madonna memilih untuk mencarinya dalam Al-Quran.

"Semakin saya mendalami agama Islam, saya makin sering bertanya-tanya apakah ini jalan untuk bertemu dengan putri saya, apakah agama ini akan membawa saya ke surga?" imbuh Madonna.

Ganjalan terbesar bagi Madonna tentang Islam adalah perbedaan konsep Yesus (Nabi Isa) dalam Kristen dan Islam. Ia membayangkan betapa sulitnya menjelaskan pada keluarganya soal perbedaan itu. "Saya punya persoalan di sini, haruskah saya mengambil tantangan ini ... menjadi seorang muslim dan berjalan menuju surga? Atau saya menolak kebenaran yang telah saya yakini dalam hati hanya karena takut akan penentangan dari keluarga dan teman-teman saya ... dan hanya untuk tinggal di neraka selama-lamanya?" hati Madonna masih risau.

Pikiran apakah ia seharusnya segera masuk Islam atau tidak membuatnya merasa gelisah setiap hari. Bagi Madonna, keputusan itu tidak mudah. Islam bukan agama paruh waktu, seorang muslim sejati tidak mempratekkan Islam satu kali seminggu. Islam adalah agama yang menyeluruh dengan tantangan dan perjuangan yang berat, tapi juga memberikan banyak keindahan. "Makin banyak Anda belajar dan memahami (Islam), semakin Anda menyadari bahwa Anda hanya harus memulai sebuah langkah, yang membuat Anda harus berusaha keras dan belajar lebih banyak lagi," ungkap Madonna.

Dan sampailah ia pada suatu hari dimana ia dengan mantap mengatakan,"Ok, saya yakin, saya akan masuk Islam" dan sejak itu segala keresahan dan kegundahannya sirna. "Alhamdulillah. Semua rasa pedih yang saya alami di masa lalu, termasuk rasa sakit akibat kematian putri saya, semuanya sirna. Tak ada lagi mimpi buruk dan saya merasakan kedamaian yang luar biasa," tandas Madonna.

Madonna mengunjungi PERKIM, sebuah organisasi muslim di Malaysia dan ia di sana ia mengucapkan dua kalimat syahadat. "Hati saya diliputi kedamaian dan rasa cinta pada Allah Swt. Alhamdulillah," tukasnya.

"Tentu saja tantangan masih menghadang. Menjadi seorang muslim bukan berarti saya tidak menghadapi masalah. Tapi menjadi seorang muslim, saya punya solusi atas semua persoalan yang menghampiri saya, dengan mengikuti jalan kebenaran, jalan Islam. di ujung jalan ini, terbentang surga, ada putri saya dan banyak kenikmatan lainnya."

"Segala puji bagi Allah Swt. yang telah membawa saya ke dalam kebenaran dan atas rahmat-Nya yang telah menjadikan saya seorang muslim," tandas Madonna. (ln/oi)
sumber: eramuslim.com

Minggu, 07 November 2010

Kisah Negeri Sejuta Fitnah


Jakarta - Sudah genap enam puluh lima tahun negeri sejuta fitnah merdeka. Tetapi, sayang negeri ini masih saja terbelenggu dan terkungkung dengan sejuta fitnah (baca: cobaan). Bagaimana tidak? Negeri yang dianugerahi oleh Tuhan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang begitu berlimpah ternyata kini masih jauh tertinggal tingkat pembangunannya di antara negeri-negeri lainnya.

Amat menyedihkan sebenarnya kisah yang akan saya uraikan dalam tulisan ini. Tetapi, inilah kenyataan yang ada agar terbuka mata hati kita akan keterpurukan yang ada dan semakin parah.

Negeri sejuta fitnah, memang dianugerahi Tuhan sumber daya alam yang luar biasa melimpah. Minyak bumi, gas alam, batu bara, emas, hutan belantara, hewan ternak, kekayaan laut, tanaman pangan yang beravariasi dan beragam sumber daya alam yang terbaharui atau pun tidak dapat terbaharui tersedia di sini.
Tetapi, amat disayangkan bahwa masih banyak ditemukan penduduknya yang kelaparan dan hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal, dengan melimpahnya sumber daya alam tersebut sudah dapat dipastikan ketersediaan pangan adalah hal yang niscaya.

Bahkan, bukan hanya tersedia. Tetapi, terjangkau oleh daya beli penduduknya. Padahal, dengan melimpahnya sumber daya alam tersebut sudah dapat dipastikan adanya pengelolaan yang adil dan profesional oleh Negara. Sehingga, sebesar-besar hasilnya adalah untuk kesejahteraan rakyat yang ada.

Bayangkan dari ratusan tahun yang lalu para penjajah saja sudah sangat menikmati hasilnya. Saat ini adalah saat yang tepat bagi para pengelola negara untuk berfikir bijak akan penting dan mendesaknya kita untuk memperhatikan akan hal ini. Sehingga, dapat beranjak maju menjadi negeri yang tidak salah urus.

Negeri sejuta fitnah, juga dianugerahi Tuhan dengan sumber daya manusia yang luar biasa. Lebih dari 220 juta penduduk yang terbilang dengan angka saat ini sedang asyik dengan mainan barunya. Hedonis dan individualis menjadi pangkat yang menyertai keseharian mereka.

Siang dan malamnya sibuk dengan urusan keduniaan. Yang ada dalam fikirannya hanya besok saya makan dengan apa? Dan, bahkan mereka jadi lupa bertegur sapa dengan kanan kiri mereka.

Jangan pernah saudara bertanya tentang kapasitas otak mereka. Daya ingat mereka sudah digantikan dengan batang-batang flash disc di saku mereka. Terlebih dengan kultur silaturahmi yang telah lama menjadi identitas dari negeri ini. SMS dan up date status sudah cukup mengabarkan kondisi mereka.

Halo, apa kabar? Pertanyaan basa-basi yang menjadikan mereka manusia artifisial yang penuh dengan kebohongan dan kepalsuan. Benar memang. Casing mereka adalah jasad manusia. Tetapi, sayang, program yang dijalankan lebih banyak men-down load hawa nafsu dan virus setan yang penuh dengan keburukan. Sesama mereka saja lebih banyak saling menghujatnya, saling berburuk sangka, dan beradu kepentingan yang tidak jelas.

Semuanya berujung pada uang, kedudukan, dan kesenangan duniawi. Demo, makar, gosip, dan hasutan menjadi isu dan headline dari setiap berita yang ada. Tidak pernah bersatu, bercerai berai, dan lupa akan falsafah sapu lidi, yang tidak bisa dipatahkan karena kebersamaan mereka yang menguatkan.

Negeri sejuta fitnah sudah seharusnya bangkit dari keterpurukannya. Dengan leadership yang kuat dari pemimpin negeri ini, saya yakin masa keemasan itu akan datang. Jangan bertanya kapan waktunya. Tetapi, kerjakan dan jalani saja.

Bencana alam yang saat ini sering melanda adalah kuasa Tuhan untuk mengingatkan kita semua. Bahwa kita masih punya saudara sebangsa dan setanah air. Sisi kemanusiaan kita diketuk kembali untuk tergerak prihatin, empati, dan bergerak untuk memulihkan semuanya. Bola salju ini akan terus bergulir, membesar dan meratakan semua ego, kesombongan dan atribut kemunafikan lainnya yang melekat pada pakaian kehidupan kita.

Saat ini hatilah yang menjadi panglima. Iman menjadi keyakinan kita yang membuncah dan membangkar semangat kita. Jadikan masa lalu sebagai sejarah agar dapat diambil hikmah dari itu semua. Dan, jadikan masa depan sebagai persembahan tertinggi kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Langkah-langkah kita pada hari ini, menjadi bermakna dan penuh nuansa ibadah. Karena, negeri sejuta fitnah akan tinggal menjadi keping-keping yang tak tersisa. Berganti menjadi negeri sejuta harapan. Karena, yakinlah harapan itu masih ada.

Hendra Hidayat
Peminat Ilmu-Ilmu Sosial Politik Pertanian
Hendrahidayatsukses@yahoo.com

Pingsan 100 Kali Sehari Karena Tertawa

Cambridge, Tertawa seharusnya bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar karena bisa menghilangkan hormon-hormon stres yang bisa memicu berbagai penyakit
. Tapi karena penyakit langka, seorang wanita bisa pingsan 100 kali sehari karena tertawa.

Claire Allen, wanita usia 35 tahun asal Cambridge ini selalu pingsan tiap kali ia tertawa. Ia didiagnosa dengan kondisi neurologis langka, yaitu cataplexy yang dipicu oleh perasaan takut, terkejut dan bahagia.

Kondisi ini merupakan bentuk langka dari gangguan tidur narkolepsi, yaitu gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk di siang hari yang luar biasa dan serangan tidur tiba-tiba.

Setiap kali tertawa, ia bisa pingsan selama 30 detik sampai lima menit. Yang terparah, ia bisa pingsan 100 kali dalam sehari.

Kejutan kecil atau tertawa karena sebuah lelucon dapat memicu serangan cataplexy yang pada akhirnya membuat Claire tergeletak tak berdaya di atas lantai.

"Tertawa adalah pemicu terkuat serangan penyakit saya," jelas Claire, seperti dilansir Dailymail, Jumat (5/11/2010).

Menurut Claire, saat pertama kali menderita penyakit langka ini, ia mengalami gejala kepala mengangguk-angguk seperti anak mencoba untuk tetap terjaga. Dan selama ini ia selalu pingsan dan tak sadarkan diri setiap kali tertawa.

"Tidak sakit sama sekali, hanya saja saya menjadi tidak bisa berkomunikasi diikuti dengan penglihatan yang mulai kabur kemudian bagian bagian tubuh saya rasanya roboh," terang Claire.

Claire mengatakan bahwa kondisi ini menjadi sangat aneh untuk orang-orang di sekitarnya. "Banyak orang yang terkejut jika tiba-tiba saya pingsan saat sedang tertawa," katanya.

Narkolepsi langka ini menyebabkan gangguan parah pada pola tidur Claire, yang bekerja sebagai seorang ilmuwan penelitian di British Antarctic Survey. Ia harus bangun sekitar 20 sampai 30 kali setiap malam.

Para peneliti telah menemukan bahwa narkolepsi mungkin disebabkan oleh ketidakteraturan sel-sel otak yang mengendalikan hormon tidur hypocretin.

Tapi sekarang Claire telah menemukan kehidupan baru setelah menggunakan obat baru yang dikembangkan untuk narcoleptics disebut Xyrem. Dengan obat ini, ia mengaku bisa mengurangi serangan cataplexy menjadi beberapa kali dalam sebulan.

"Sekarang saya jauh lebih baik dalam mengelola gaya hidup saya dan mendapatkan banyak istirahat untuk mengurangi serangan cataplexy," tutup Claire.
sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/11/05/163436/1487373/763/pingsan-100-kali-sehari-karena-tertawa