Kamis, 30 Juni 2011

Ini Dia 10 Universitas Tertua di Dunia

KOMPAS.com - Minat berburu beasiswa maupun studi ke luar negeri semakin meningkat setiap tahunnya. Sebelum memutuskan akan kuliah di universitas mana, ada baiknya mengetahui sejarah-sejarah universitas yang ada di sejumlah negara tujuan. Berikut ini adalah 10 universitas tertua seperti dikutip dari www.collegestats.org. Siapa tahu, bisa jadi salah satu pilihan!

1. Universitas Al-Karaouine
Universitas ini terletak di Fes, Maroko. Awalnya, universitas ini adalah sebuah masjid yang didirikan pada tahun 859 oleh seorang wanita bernama Fatima al-Fihri. Pada perjalanannya, berkembang menjadi salah satu universitas terkemuka untuk bidang ilmu alam. Kemudian, pada tahun 1957, berkembang dengan dilengkapi bidang ilmu matematika, fisika, kimia, dan bahasa asing. Universitas ini pun mendapat rekor sebagai universitas tertua dari Guinness Book of World Records.

2. Universitas Al Azhar
Universitas Al Azhar berada di Mesir, menempati urutan kedua sebagai universitas tertua yang didirikan pada 970-972. Al Azhar juga berfungsi sebagai pusat sastra dan literatur Islam Arab Sunni. Di universitas ini juga diajarkan berbagai bidang ilmu pengetahuan modern.

3.Universitas Nizamiyya
Universitas ini adalah satu dari sejumlah universitas yang didirikan oleh Khwaja Nizam Al-Mulk pada abad 11 di negara yang saat ini dikenal dengan Iran. Yang paling terkenal dari semua sekolah Nizamiyyah adalah Al-Nizamiyyah di Baghdad, didirikan pada 1065 di Dhu'l Qa'da dan beroperasi di Isfahan.

4. Universitas Bologna
Universitas ini adalah lembaga pendidikan tinggi pertama yang didirikan di belahan dunia Barat pada tahun 1088, di Bologna, Italia. Universitas Bologna termasuk universitas yang berada di peringkat atas hingga masa perang dunia kedua. Pada masa itu, para pemimpin menempatkan universitas untuk menjalin hubungan dengan institusi-institusi di negara yang lebih maju untuk memperkuat filosofi pendidikannya. Hingga saat ini, Universitas Bologna masih dianggap sebagai salah satu universitas yang maju dalam hal sistem pendidikan di Eropa.

5. Universitas Paris
Tidak jelas siapa pendiri universitas ini. Namun, proses belajar mengajar di universitas ini telah berlangsung sejak 1096. Kemudian, terjadi reorganisasi menjadi 13 universitas otonomi pada tahun 1970. Seringkali disebut sebagai Sorbonne setelah College de Sorbonne yang didirikan sekitar tahun 1257. Universitas ini berkembang pada akhir abad 12 di wilayah Katedral Notre Dame sebagai sebuah pusat pembelajaran bidang seni, kedokteran, hukum, dan teologi.

6. Universitas Oxford
Seperti halnya Universitas Paris, kapan tepatnya Universitas Oxford dibangun juga tidak jelas. Secara formal disebutkan dibangun pada tahun 1096. Universitas ini ini berkembang pesat sejak tahun 1167, saat Henry II melarang pelajar Inggris untuk belajar ke Universitas Paris. Universitas Oxford sempat ditutup dua kali. Pertama, pada tahun 1209 dan tahun 1355 karena kerusuahn St Scholastica. Saat ini, universitas berbahasa Inggris tertua ini, memiliki 38 jurusan dengan struktur internalnya masing-masing.

7. Universitas Montpelier
Universitas ini terletak di Montpelier, Prancis. Diyakini, usia universitas ini jauh lebih tua dari tanggal pendiriannya pada tahun 1150.

8. Universitas Cambridge
Universitas Cambridge dikenal sebagai universitas berbahasa Inggris tertua kedua setelah Oxford. Universitas ini dibentuk oleh para sarjana yang meninggalkan Universitas Oxford selama terjadi sengketa tahun 1209. Saat ini, Cambridge termasuk salah satu universitas top di dunia. Hingga tahun 2009, para alumni universitas ini telah memenangkan 85 penghargaan Nobel.

9. Universitas Salamanca
Universitas Salamanca terletak di Salamanca, Spanyol yang didirikan pada 1218 dan memperoleh gelar "universitas" oleh Paus Alexander IV pada tahun 1225. Awalnya, Universitas Salamanca didirikan oleh Raja Alfonso IX Leonese untuk memberikan kesempatan pada masyarakat Leonese untuk belajar, daripada pergi untuk belajar di Castile. Saat ini, Salamanca tetap menjadi universitas pilihan bagi siswa Spanyol yang ingin fokus pada humaniora dan studi bahasa.

10. Universitas Padua
Universitas Padua adalah universitas tertua kedua di Italia setelah Universitas Bologna yang didirikan pada tahun 1222, ketika sekelompok mahasiswa dan profesor meninggalkan Universitas Bologna.

Sumber: www.collegestats.org

Rabu, 29 Juni 2011

Kutemukan Cinta di Antara Cinta-Nya


Sebagai muslimah yang ingin selalu taat, aku sering banyak beristighfar saat tak sengaja memandangnya dengan penuh rasa cinta dan sayang. Dosakah aku? Bahkan secara sadar aku ingin dia memandangiku. Sombongkah aku? Semoga tidak. Tapi sebagai seorang wanita, rasa cintaku hanya bergemuruh di kalbu tak mampu aku ungkapkan. Atau wanita memang diciptakan untuk diam seribu bahasa ketika

segudang cinta tertambat didada?

Semoga Allah memahami kegalauan hatiku ini. Bukankah Allah telah menciptakan laki-laki sebagai pasangan wanita? Jika ya, izinkan aku untuk memilikinya, seseorang yang aku harapkan. Ya Allah. jika dia baik bagiku, sampaikan bisikan hatiku, jika tidak baik bagiku, tolong tenangkanlah hati ini. Doa yang aku pinta kepada-Nya.

***
Waktu malam minggu pukul delapan lebih tiga puluh menit. Ketika aku sedang asyik menulis di depan komputer ternyata handphone-ku berbunyi dengan nada dering "Ketika Cinta Bertasbih" yang dinyanyikan Melly Goeslaw menandakan ada SMS masuk. Tidak seperti biasanya aku terkejut dengan isi pesan itu, dengan jelas nama laki-laki tersebut, lelaki yang tidak aku kenal. Pikirku mungkin salah sambung sehingga aku tidak mempedulikannya.

Selang berapa menit SMS dengan pesan serupa dan dari pengirim yang sama berdering lagi. Akhirnya aku kesal dan langsung mematikan handphone-ku yang berwarna silver dan kusimpan di atas rak buku yang berdekatan dengan meja belajar. Aku pun fokus menulis.

Keesokan paginya pukul empat lebih tiga puluh menit handphone-ku diaktifkan kembali, usai solat subuh dan Al-Matsurat. Setelah itu banyak pesan yang masuk diantaranya nomor handphone laki-laki yang tak jelas itu dengan isi pesan yang membuatku benci.

Kucoba untuk menghubunginya ternyata benar seorang laki-laki yang katanya ingin kenalan. Ia mengaku dapat nomor handphone-ku dari seseorang yang tak mau menyebutkan namanya. Aku benci dengan orang itu sambil memohon ampun untukku dan untuknya kepada Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

***
Sebut saja aku ini Mawar dengan sosok yang penuh semangat dan anggun. Hmm.. jangan bayangin aku yah. Mawar anak yang pendiam namun gampang bergaul dengan siapa saja. Terkadang orang-orang yang disekilingnya penuh dengan tanda tanya terhadap dirinya. Segi penampilan alhamdulillah ia selalu menutup auratnya dengan balutan jilbab yang cukup lebar dan ia paling suka jilbab yang berwarna merah marun bermotifkan bunga-bunga.

Entah kenapa sikapnya yang berubah baik itu mengejutkan banyak orang terutama sahabat dekatnya, Ayu. Sewaktu dulu di SMA ia tidak seperti itu, ia anak yang malas, suka bolos sekolah, suka mementingkan dirinya sendiri dan sempat berpacaran juga. Aku mohon ampun pada-Mu ya Allah.

Pada dasarnya setiap orang pasti pernah berbuat salah. Siapapun orangnya. Apalagi jika saat iman lagi hampa dan kesempatan terbuka lebar dalam kemaksiatan mungkin terjadi. Sekali berbuat akan merasa berdosa, tapi jika dilakukan terus-menerus perasaan dosa itu akan hilang begitu saja tanpa ada rasa takut di adzab oleh-Nya.

Seseorang yang merasa enjoy melakukan dosa bahkan merasa benar apa yang dilakukannya berarti Allah sudah membencinya. Naudzubillah.

***
Alhamdulillahnya hidayah itu pun datang ketika kita sudah niat untuk menjemput hidayah yang Allah berikan kepada kita. Hidayah itu butuh ikhtiar kita, bukan berarti menantinya. Hidayah itu sangat mahal dan sulit untuk ditemukan dan didapatkannya lagi. Maka dari itu Mawar sangat membenci ketika ada pesan SMS yang membuat ia penuh kekhawatiran akan terjebak kembali dalam kemaksiatan seperti dulu.

Memang Maha benar firman Allah yang Maha Pemberi Ampunan namun bukan berarti kita sesuka hati melakukan kesalahan yang sama kemudian bertobat, dan melakukan dosa lagi, lalu tobat lagi, seperti itu lagi. Sebenarnya aku ini ingin menghindari dari hal-hal yang dilarang agama, khususnya zina. Allah SWT. Berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra:32).

Kalau tidak ada aturan halal dan haram, mungkin sekarang kita sedang menikmati semua kenikmatan duniawi tanpa rasa takut. Benar gak? ” Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup.....”. (QS. Al-Araf:20)

Sudah jelas ayat diatas bahwa syaitan selalu saja menggoda manusia kapanpun ia mau. Seperti kisah Nabi Adam bersama isterinya Hawa, ketika di surga Nabi Adam terbujuk oleh bisikkan syaitan untuk mencicipi buah yang Allah larang, hingga akhirnya Nabi Adam dan Hawa turun dari surga.

Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Begitupun dengan cinta, semua orang pasti merasakanya. Cinta ibarat udara yang sangat berarti dalam setiap kehidupan manusia. Cinta itu bagaikan angin yang tidak dapat dilihat, diraba, dan disentuh tapi dapat dirasakan kehadirannya dengan ketenangan dan kenyamanan. Walau hanya menutup mata karena cinta itu hadir dalam hati.

Semua yang kita lakukan pada dasarnya tergantung pada niat. Jangan mengatasnamakan cinta apabila diri kita jadi harus saling merusak. Benar tidak? Cinta itu suci jangan dikotori dengan perbuatan yang bisa mengotori cinta. Cinta yang hakiki adalah cinta pada Allah. Semoga kita tidak menuruti hawa nafsu kita yang ingin merusak hati. Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, Allah akan menjawabnya dengan lebih indah disaat waktu yang tepat.

Mencintai, dicintai fitrah manusia
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah, ceria, kadang merana
Itulah rasa cinta
Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadarilah wahai kawan
Cinta adalah karunia-Nya
Bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tak dipelihara

*Cinta pada Allah (The Fikr: Cinta)

Karena itu mari kita semua sama-sama untuk mengisi hari-hari kita dengan penjagaan, kepekaan, dan rasa malu bahwa kita senantiasa dalam pengawasan Allah Swt. Dan jika ini terasa berat dan menyiksa, langit dan bumi terasa sempit, dada kita sesak, kita merasa semakin jauh dari Allah, mari saudaraku... bermuhasabah. Mungkin ada nikmat Allah yang kita kufuri, mungkin ada karunia yang kita dustakan, atau mungkin ada ayat-ayat-Nya yang kita permainkan. Astaghfirullahal’adhiim...

Saat kita sendiri maupun bersama
Saat sunyi maupun riuh
Saat tersembunyi maupun teramati manusia
Di pojok kamar yang sempit maupun di lapangan luas
Semua tercatat dan terekam
Lalu bertanyalah kita:
Rekaman itu dipenuhi maksiat atau ta’at?

*(Salim A Fillah: Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim)

Saudaraku memang benar kita tidak boleh berhenti belajar dan terus memperbaiki diri. Karena Allah selalu senantiasa mengawasi kita dari sudut manapun kita berada. Ada pesan SMS yang membuat saya termotivasi dari seorang murobiah: "Beruntunglah orang-orang yang terus memperbarui semangatnya dalam pergantian waktu, menjaga niat tetap dalam kebaikan dan menemukan ALLAH dalam setiap gerak langkahnya. Sungguh hanya cinta-Nya yang membuat kita tetap tegak dikala yang lain terkapar, tetap teguh dikala yang lain rapuh, tetap ISTIQOMAH dikala yang lain lemah. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengingat-Nya dalam berbagai keadaan. Amin Ya Robbal’alamin. "

Saudaraku tetap semangat...

Penulis: Alzena Valdis Rahayu

SMPN 1 Cikini: Silahkan Rapornya Diambil!

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan antara orang tua murid dan pihak SMP Negeri 1 Cikini masih belum terselesaikan. Pihak sekolah mengaku menyesalkan sikap wali murid yang melakukan pengaduan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak.

"Tidak benar jika kami menghambat pengambilan rapor. Enam orang wali murid ini saja yang

mempermasalahkannya. Sebetulnya mereka sudah datang dan melihat hasil rapornya, tapi kemudian tidak diambil," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cikini, Subarjo saat jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/6/2011).

Namun yang terjadi, lanjut Subarjo, justru para wali murid tersebut menyatakan bahwa mereka tidak diperbolehkan mengambil rapor lantaran belum melunasi iuran masuk sebesar Rp 7.000.000 dan iuran bulanan sebesar Rp 600.000. Padahal, pihak sekolah mengaku telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh wali murid terkait pembayaran iuran ini saat mengambil rapor. Surat edaran tersebut dinilai telah diputarbalikkan faktanya oleh keenam wali murid tadi.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Cikini, Adi Endjun menyatakan bahwa pihaknya membuka diri bagi keenam wali murid tersebut untuk mengambil rapor. Komite sekolah tidak akan mempermasalahkan terkait pembayaran uang iuran tersebut.

"Silahkan rapor diambil, saya tak akan mempermasalahkan apakah uang tersebut mau dibayar lunas, dicicil atau enggak dibayar. Rapor tetap saya berikan. Memang, satu dari enam wali murid ini tergolong kurang mampu, tapi sisanya secara ekonomi mampu kok. Saya enggak tahu maunya mereka apa. Kalau terbuka, saya sudah terbuka sekali. Kalau mau minta rincian anggaran silakan datang ke saya, saya akan berikan detilnya," kata Adi.

Adi juga memaparkan, jumlah siswa di kelas 7 dan kelas 8 yang sudah mengambil rapor masing-masing sebanyak 155 siswa dan 270 siswa. Dari kelas 7 yang belum mengambil rapor sebanyak sembilan orang, sedangkan di kelas 8 sebanyak empat orang.

"Saya heran, kenapa ada 125 wali murid yang dikatakan tidak mengambil rapor. Padahal, data dari sekolah ini jelas-jelas valid," katanya.

Sebelumnya, masalah berawal dari salah satu orangtua murid, yaitu Widi Wiratmoko, yang menuduh pihak sekolah SMP Negeri 1 Cikini menahan rapor dengan alasan harus melunasi iuran masuk sebesar Rp 7.000.000, serta tunggakan iuran bulanan sebesar Rp 600.000 (Baca: Belum Bayar Sumbangan, Rapor Ditahan).

Selain itu, Widi juga meminta adanya transparansi penggunaan anggaran. Bahkan, ia tidak mau membayar karena selama ini pihak sekolah dinilainya tidak ada transparan dalam pengelolaan dana sekolah.

Selasa, 28 Juni 2011

Ambil STTB Saja, Bayar Rp50.000...

PINRANG, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua siswa SMP Negeri 1 Kabupaten Pinrang mengeluhkan adanya pungutan sebesar Rp50 ribu terhadap siswa yang akan mengambil Surat Tanda Tamat Belajar (STTB). Jika menolak membayar, maka STTB akan "disandera" pihak sekolah. Hal itu diungkapkan salah satu orangtua siswa, Abdul, kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2011).

Abdul mengatakan, biaya-biaya pungutan saat masih sekolah saja, sudah menjadi beban bagi orangtua siswa.

"Bayangkan, ngambil STTB saja, kami harus bayar. Padahal yang kami tahu, tidak ada pungutan untuk STTB. Jumlahnya mungkin bagi pihak sekolah itu sedikit, tapi bagi kami berat. Apalagi kami butuh biaya lebih untuk melanjutkan sekolah anak kami," keluh Abdul.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pinrang H Mustakin yang berusaha di konfirmasi terkait hal tersebut, tengah berada di Bali mengikuti pelatihan. Namun, salah seorang guru, yang juga panitia penerimaan siswa baru di sekolah tersebut, Latif, mengatakan bahwa pembebanan biaya STTB yang dibebankan ke seluruh siswa yang lulus. Menurutnya, biaya yang dikenakan Rp40 ribu, bukan Rp50 ribu seperti disebutkan pihak orangtua.

Latif juga membantah jika biaya tersebut dikategorikan sebagai pungutan. Ia mengatakan, biaya tersebut untuk mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses penerbitan STTB siswa.

"Bukan pungutan itu. Itu biaya pengganti ATK (alat tulis kantor), seperti fotokopi, amplop untuk STTB siswa dan lainnya. Tapi kami tidak banyak tahu soal itu. Nanti Kepala Sekolah datang, baru ditanyakan langsung ke Beliau," tandasnya.

Senin, 27 Juni 2011

ICW: SPJ Dana BOS Itu Informasi Publik

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Febri Hendri mempertanyakan pernyataan Kepala SMP 28 Jakarta Hasdullah yang menyatakan bahwa pihaknya tak akan memberikan surat pertanggungjawaban dan kuitansi dana bantuan operasional sekolah kepada Indonesia Corruption Watch. Hasdullah beralasan, dokumen itu bersifat

dan ICW tidak mempunyai kewenangan untuk memeriksanya. Pernyataan itu disampaikan Hasdullah seusai diperiksa Ombudsman, Selasa lalu, terkait tidak dijalankannya putusan Komisi Informasi Pusat yang memerintahkan penyerahan salinan dokumen berupa SPJ dan kuitansi dana BOS kepada ICW.

"ICW (Indonesia Corruption Watch) meminta informasi publik berupa salinan SPJ (surat pertanggungjawaban) dan kuitansi didasarkan pada laporan masyarakat yang menyatakan bahwa 5 SMP induk tidak menggunakan seluruh dana BOS (bantuan operasional sekolah) untuk kepentingan 5 TKBM (Tempat Kegiatan Belajar Mandiri). Sebagian besar dana BOS untuk murid miskin tersebut ternyata digunakan diluar kepentingan sekolah TKBM," ujar Febri dalam pernyataannya kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2011).

Menurut Febri, laporan masyarakat itu juga diperkuat dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jakarta yang menemukan Rp 500 juta dari total Rp 5 miliar dana BOS tahun 2007-2009 tidak dibelanjakan oleh 5 SMP induk tersebut untuk kepentingan TKBM. Hal ini, menurut dia, jelas bertentangan dengan juknis (petunjuk teknis) penggunaan dana BOS yang menyatakan bahwa seluruh dana BOS TKBM dilarang digunakan untuk kepentingan sekolah induk.

"Seluruh dana BOS wajib digunakan untuk kepentingan belajar mengajar murid miskin di masing-masing TKBM," katanya.

Kenyataannya, berdasarkan keterangan pengelola TKBM yang diperoleh ICW, mereka tidak mengetahui bahwa sekolah mereka mendapatkan dana BOS dari pemerintah pusat dan daerah. Berdasarkan perhitungan pengelola TKBM, jumlah dana BOS yang diterima jauh lebih rendah daripada perhitungan BPK Perwakilan Jakarta.

"Terkait dengan masalah ini, ICW bersama dengan pengelola TKBM ingin mengetahui penggunaan dana BOS hak murid miskin diluar kepentingan TKBM. Informasi ini penting dan tidak pernah disampaikan sepenuhnya oleh pihak SMP induk. Oleh karena itu, hanya salinan SPJ dan kuitansilah yang bisa menjawab keingintahuan ICW dan pengelola TKBM," papar Febri.

Oleh karena itu, lanjutnya, ICW mengimbau kepala dinas pendidikan DKI Jakarta dan 5 kepala SMP agar segera menyerahkan SPJ dan kuitansi dana BOS tersebut. "Mereka harus patuh pada hukum terutama pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik," tutur Febri.

Pekan lalu, ICW melaporkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan 5 kepala SMP dengan dugaan maladministrasi atas tidak dilaksanakannya putusan KIP. Ombudsman menindaklanjuti laporan tersebut dengan meminta keterangan 5 kepala SMP pada Selasa lalu. Lima kepala SMP tersebut adalah kepala SMPN 190, SMPN 95, SMPN 84, SMPN 67, dan SMPN 28. Adapun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi akan diperiksa pada Juli mendatang.

Rabu, 22 Juni 2011

PRT Indonesia Lulus Kuliah di Malaysia


KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Kisah sukses datang dari seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia, Sarmini Muhyadi (28), yang berhasil menamatkan kuliahnya di Universiti Terbuka Malaysia (OUM). Ia menjalani wisuda diploma bidang manajemen pada Senin (20/6/2011) kemarin. Tak hanya Sarmini yang bersuka. Majikannya, Tan Choo Tang (56) dan istrinya, Wee Phooi Khuan (47), yang telah membiayai pendidikannya, juga memancarkan raut bahagia. Tepukan bergemuruh dilayangkan untuk Sarmini, saat dia menerima tanda kelulusan.

Sarmini telah bekerja di keluarga Tan Choo Tang sejak tujuh tahun lalu. Tan adalah seorang dosen yang mengajar di sebuah universitas swasta di Malaysia. Ia membujuk dan memberikan bantuan dana serta kesempatan kepada Sarmini untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Hasil yang didapatkan Sarmini pun cukup memuaskan. Meski belajar sambil bekerja sebagai pekerja rumah tangga, Sarmini berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,39.

"Ketika nama Sarmini diumumkan, dia menerima tepukan paling gemuruh dan membuat kami sangat bangga dan terharu dengan keberhasilannya hari ini," kata Tan seperti dikutip www.bernama.com.

Tan mengungkapkan, keberhasilan Sarmini menuntaskan pendidikannya adalah langkah awal untuk mewujudkan cita-cita warga asal Banyumas, Jawa Tengah, itu untuk menjadi seorang guru. Ia berharap Sarmini bisa mencapai kesuksesan yang lebih tinggi. Tan menambahkankan, ia juga telah menyampaikan keinginan Sarmini untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke OUM dengan tujuan agar mendapatkan bantuan biaya pendidikan. Ia meyakini, kehidupan Sarmini akan berubah.

Sarmini sendiri berencana pulang ke Tanah Air pada 3 Juli. Ia menyatakan, rasa utang budi kepada majikannya yang telah membantu mewujudkan impiannya meraih pendidikan yang lebih tinggi.

Selasa, 21 Juni 2011

PPDB Bermasalah? Adukan di Posko Ini!

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pendidikan membuka posko pengaduan terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2011/2012. Posko dibuka di 12 provinsi, dengan pertimbangan banyaknya masalah yang dihadapi orangtua saat mendaftarkan anaknya di sekolah baru. Posko ini akan menjadi sumber informasi dan pos pengaduan bagi orangtua siswa.

Selain itu, posko pengaduan ini juga akan memberikan bantuan advokasi pada orangtua siswa yang menghadapi kesulitan memasukkan anaknya ke sekolah yang diinginkan. Posko tersebut berada di Kantor Aliansi Orangtua Peduli Pendidikan (APPI) sekaligus Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW) di Jalan Kalibata Timur IV D No.6 Jakarta Selatan atau menghubungi Jumono melalui saluran telepon di (021) 70791221.

Masyarakat juga dapat menghubungi Education Care (E-Care) dengan nomor telepon (021) 70623749, Garut Governance Watch (GGW) di (0262) 237323, MaTA Aceh di (0654) 43605, Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya di 081383690032 (Jamal), Lembaga Pendidikan Rakyat Antikorupsi (Perak Institute) Makassar di (0411) 453058, Gabungan Solidaritas Antikorupsi (GaSAK) Banda Aceh di 085261785854, dan Kantor Pattiro Semarang di (024) 8441357 dan 082134857927.