Tujuan aksi damai ini adalah untuk memperingati Hari ini Penghilangan Paksa Sedunia yang diperingati setiap tanggal 30 Agustus.
"Aksi ini merupakan aksi Kamis-an yang ke 271. Keluarga korban, kerabat, serta sahabat biasanya melakukan aksi setiap Kamis sore," ujar Koordinator Kontras, Hari Azhar di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2012).
Ia juga berharap bahwa dengan pendekatan seperti ini, pemerintah lebih serius dalam memberi respon. Dalam aksi tersebut, masa memajang foto-foto 13 orang yang hilang pada tahun 97/98.
Berdasarkan data yang diterima dari Kontras, inilah 13 orang hilang yang belum jelas informasinya sampai sekarang antara lain:
1. Yani Afri (Rian), Pendukung PDI Megawati dan ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997. Hilang di Jakarta pada 26 April 1997. 2. Sonny, Pendukung PDI Megawati. Hilang di Jakarta 26 April 1997. 3. Deddy Hamdun, Pengusaha dan aktif di PPP dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997.
4. Noval Alkatiri, Pengusaha dan aktifis PPP. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997. 5. Ismail, Sopir Deddy Hamdun. Hilang di Jakarta 29 Mei 1997. 6. Wiji Thukul, Penyair aktifis JAKER/PRD. Hilang di Jakarta 10 Januari 1998. 7. Suyat, aktifis SMID/PRD. Hilang di Solo 12 Februari 1998. 8. Herman Hendrawan, aktifis SMID/PRD. Hilang di Jakarta 12 Maret 1998.
9. Petrus Bima Anugrah, aktifis SMID/PRD. Hilang di Jakarta 30 Maret 1998. 10. Ucok Munandar Siahaan, Mahasiswa Perbanas. Diculik 14 Mei 1998 di Jakarta. 11. Yadin Muhidin, alumnus Sekolah Pelayaran. Hilang di Jakarta 14 Mei 1998. 12. Hendra Hambali, Siswa SMU. Hilang di Glodok, Jakarta 15 Mei 1998. 13. Abdun Nasser, Kontraktor. Hilang di Jakarta 14 Mei 1998.
Diberitakan sebelumnya, untuk memperingati Hari Penghilangan Paksa Internasional, puluhan orang melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2012) sore.
Aksi ini merupakan bentuk upaya dalam menuntut tanggung jawab pemerintah atas kasus 13 orang hilang di tahun 97-98.
Dalam pernyataannya, Kontras menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas kejelasan informasi bagi keluarga yang terlunta-lunta tanpa kejelasan pasti atas pertanyaan; masih hidupkah mereka?
Jika mati, dimana mereka dikuburkan?
Editor :Benny N Joewono
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar