Rabu, 03 Maret 2010

SEPUTAR BANGGAI FLONA


Banggai Flona for Green 2010 sudah berakhir. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia penyelenggara sudah diumumkan hasilnya pada malam penutupan, banyak hal positif yang dapat diambil dari kegiatan tersebut . Sebuah even yang diprakarsai oleh pemuda untuk mendukung program pemerintah di bidang lingkungan.
Awalnya saya berpikir apa sih maksud dari Flona? Nama yang sangat indah bila diucapkan. Tapi sesaat itu juga muncul dipikiran saya mungkin Flona akronim dari FLOra dan fauNA (semoga pikiran itu tidak salah).

Begitu mendatangi tempat Expo Banggai Flona for Green 2010 digelar, terjawab sudah yang mengganjal pikiran saya tersebut, karena yang dipamerkan memang tumbuhan dan hewan. Begitu masuk di lokasi Expo, pengunjung dihipnotis dengan berbagai ragam tumbuhan yang ditanam di wadah yang cantik. Ternyata tumbuhan seperti apapun jenisnya kalau ditanam di wadah yang menarik sangat memukau pengunjung untuk berlama-lama memandangi dan berusaha untuk memilikinya. Walaupun harga yang ditawarkan cukup menguras kantong, karena harga jual dari puluhan ribu hingga bernilai jual jutaan. Tapi apalah arti materi karena kepuasan batin itu yang utama bagi pencinta bunga. Ada juga dari ragam hewan, seperti anjing-anjing kecil yang lucu, tokek yang lagi marak dibudidayakan karena penghasil rupiah yang cukup menggiurkan dan ikan-ikan hias yang cukup menyedot keingin-tahuan pengunjung untuk melihat lebih dekat.
Tetapi yang menarik bagi saya adalah tulisan-tulisan dan foto-foto mengenai lingkungan yang disajikan oleh pencinta lingkungan di tingkat SLTP, SLTA dan perguruan tinggi yang ada di kota Luwuk. Suatu tulisan yang patut diacungi jempol oleh kita pemerhati lingkungan, bahwa ternyata sejak dini mereka sudah peduli dengan lingkungan dan mendukung sepenuhnya program pemerintah. Mereka paham tanpa cinta dan kasih sayang terhadap lingkungan maka kita semua yang akan merasakan dampak buruk dari lingkungan yang tidak sehat. Satu persatu saya simak tulisan dan foto yang terpajang dihiasi dengan ornamen yang diambil dari alam dan limbah yang tidak terpakai. Tiba-tiba saya tersentak dengan perilaku seorang gadis yang juga sedang memperhatikan tulisan yang lain, dengan sengaja membuang gelas air mineral yang telah habis isinya tepat di depan saya. Sontak saya tegur dengan halus gadis tersebut “ sayang lingkungan tidak….?”. Saya melakukan hal tersebut karena momentnya tepat. Ternyata gadis tersebut sadar akan kekeliruan yang telah dibuatnya, dan dengan cepat dipungutnya kembali gelas air mineral tersebut sambil tersenyum malu segera berlalu dari hadapan saya. Seperti dikutik hati ini untuk melihat di sekeliling areal Expo yang awalnya saya tidak memfokuskan perhatian ke sana, ternyata sampah-sampah bekas bungkus makanan ringan dan minuman berserakan di mana-mana. Oh…inikah wajah lingkungan Expo yang menyuarakan peduli lingkungan, sayangi lingkungan tetapi tidak tercermin di areal Expo.Saya edarkan pandangan untuk mencari sesuatu, ternyata pihak penyelenggara sudah menyiapkan tong-tong sampah di areal tersebut. Ini artinya ada segelintir pengunjung yang kurang memahami dan menyadari betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Insya Allah……. ke depan kegiatan ini terus berlanjut agar masyarakat kabupaten Banggai semakin menyadari betapa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat, dengan semakin sadarnya masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan lingkungan yang sehat akan menciptakan pemikir-pemikir yang handal untuk mewujudkan visi kabupaten Banggai. Mari wujudkan kebersihan lingkungan, diawali dari lingkungan terdekat kita yaitu diri sendiri dan keluarga.
* Faika Alsan Kepala SMP Negeri 6 Luwuk. Anggota KNPI Kab. Banggai.

1 komentar:

SMP NEGERI 6 LUWUK - TERBAIK DAN TERDEPAN mengatakan...

Assalaamu'alaikum, tulisannya bagus skali bu...