SURABAYA, KOMPAS.com — Sudah pernah mendengar nama Dhia Fairuz Sabrina? Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, ini juara dunia Matematika saat berhasil menyabet emas dalam Wizards at Mathematics International Coimpetition di India, 26 Oktober pekan lalu. Ini bukan satu-satunya prestasi yang berhasil dia raih. Dhia sudah kerap menorehkan prestasi dalam ajang olimpiade dan kompetisi Matematika. Bagaimana keseharian Dhia?
Seperti anak-anak pada umumnya, Dhia selalu mengisi waktu luangnya dengan berlibur atau membaca cerita fiksi, baik komik maupun novel. Dhia mengaku tak bisa menanggalkan kesenangannya membaca komik.
"Kalau libur atau waktu senggang setelah belajar, saya lebih senang membaca komik dan novel apa saja. Saya tidak suka lihat televisi," ujar Dhia, Minggu (30/10/2011).
Membaca komik, menurut Dhia, tak hanya mendorong kemampuannya membaca, tetapi juga menumbuhkan daya nalar. Komik apa yang disukai Dhia?
"Aku suka Detektif Conan," ujar bocah kelahiran 6 Juli 2000 itu.
Cerita emas
Ternyata, ada cerita di balik medali emas yang diboyong Dhia ke Tanah Air. Dalam kompetisi Matematika di India itu, Dhia sebenarnya peraih perak dan perunggu.
"Yang penting bawa emas. Katanya, panitia sendiri yang menukar perak menjadi emas. Dengan raihan ini, Indonesia juara umum," kata Solikin, Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Kecintaan Dhia pada Matematika sendiri belum berlangsung lama. Saat duduk di kelas I dan II SD, siswa yang bercita-cita menjadi dokter ini tak mencatatkan nilai yang terbilang istimewa untuk pelajaran Matematika. Akan tetapi, kondisi ini berbalik saat Dhia duduk di kelas III dan IV. Nilainya memuaskan. Ia mengaku selalu mendisiplinkan diri menyisihkan waktu untuk belajar setiap hari.
"Saya suka logika dan tak suka menghapal. Saya memang ikut bimbel (bimbingan belajar) khusus Matematika," kata Dhia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar