Minggu, 03 Juli 2011

Ratusan Kasek SMP Swasta Desak Pencairan Dana BOS

Malang - Ratusan Kepala Sekolah SMP swasta di Kabupaten Malang mendesak Dinas Pendidikan segera mencairkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah 3 bulan belum kunjung cair.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kabupaten Malang Rofi'i mengatakan, dana BOS

sangat diperlukan untuk kebutuhan operasional sekolah seperti membayar gaji guru honorer serta kegiatan belajar siswa.

"Triwulan pertama kami sudah dapat dan sudah menyerahkan LPJ dalam penggunaan dana BOS. Maka kami segera meminta dana BOS triwulan kedua bisa dicairkan," ungkapnya saat dihubungi, Minggu (3/7/2011).

Dia menambahkan, dinas pendidikan memang telah membagikan kupon sebagai sarana untuk mencairkan dana BOS di Bank Jawa Timur, namun dalam kenyataannya kupon itu masih belum dapat mencairkan dana itu. "Kupon sudah dibagi, tapi kita tidak bisa mencairkan di bank," imbuhnya.

Dia mengaku, keterlambatan pencairan dana BOS pada triwulan kedua ini menyebabkan beberapa sekolah harus rela menghutang untuk memenuhi biaya operasional selama April hingga Juni 2011

Sebanyak 207 SMP swasta di Kabupaten Malang menerima dana BOS dengan dana yang diterima sebesar Rp 47.500 per siswa sehingga siswa per tahun menerima Rp 570.000. Meski begitu besaran yang diterima oleh masing-masing sekolah tidak sama melihat dari jumlah siswanya.

"Keperluan kami dana BOS itu juga untuk meningkatkan sumber daya manusia serta mutu pendidikan," terang Kasek SMP PGRI 2 Lawang ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwandi menuturkan, pihaknya telah membagikan kupon untuk pencairan dana BOS di 207 sekolah, dengan begitu dana itu bisa langsung diambil melalui bank.

"Kupon sudah kita bagikan, berarti tinggal cairkan saja di bank," tegasnya dihubungi terpisah.

Suwandi menambahkan, dalam proses pencairan dana BOS memang melalui Bank Jatim sebagai bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Malang. "DPPKA setor ke Bank Jatim dan untuk pencairan melalui bank itu," imbuhnya.
sumber:detik

Tidak ada komentar: