“Itu menjadi target di MDGs tahun 2015,” kata Nuh, Kamis (14/7/2011) malam, di Jakarta.
Menurut Nuh, persentase pendidikan dasar di Indonesia saat ini berada pada angka partisipasi kasar (APK) mencapai 117 persen dan angka partisipasi murni (APM) 98 persen. “Misalnya, jumlah anak usia 6 sampai 12 tahun yang berada di SD dibagi dengan jumlah populasi anak usia 6 sampai 12 tahun, itu namanya APM,” ujar Nuh.
Begitu pula dengan APK yang persentasenya didapatkan dari jumlah anak SD yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 6 tahun. Jumlah tersebut dibagi dengan seluruh populasi usia 6 sampai 12 tahun.
“Misalnya anak-anak yang masuk SD terlalu cepat atau lulusnya terlambat. Jumlah itu dibagi dengan populasi di usia 6 sampai 12 tahun, didapatlah jumlah APK. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan jumlah APK itu lebih dari 100 persen. Artinya ada 7 persen anak SD di usia sebelum 6 tahun dan setelah 12 tahun. Oleh karena itu, jika dikombinasikan jumlahnya 117 persen,” tutur Nuh.
Dengan angka-angka tersebut, ia meyakini pada 2015 EFA bisa dipenuhi. Namun, untuk mencapainya, tetap ada kendala yang akan dihadapi.
"Karena selalu saja ada anak yang tidak sekolah. Mengapa tidak mau sekolah? Lalu, akan diapakan? Apa mau di kejar-kejar? Oleh karena itu, targetnya bukan 100 persen, tapi angka 99 sekian itu sudah dianggap memenuhi target. Saya harap semuanya on the right track," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar