Sementara itu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi provinsi dengan persentase tidak lulus UN tertinggi. Tercatat 6,15 persen atau sama dengan 3.722 siswa yang tidak lulus UN 2011 dari 60.518 siswa yang ikut UN. Setelah Kalbar, presentase ketidaklulusan tertinggi ditempati Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang mencapai 3,32 persen atau 657.
Selanjutnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyusul dengan jumlah ketidaklulusan mencapai 2,61 persen atau sama dengan 1.919 siswa dan disusul kemudian oleh Provinsi Bangka Belitung sebanyak 2,16 persen atau 332 orang, serta Sumatera Barat sebanyak 1,85 persen atau 1.525 siswa.
"Kalau melihat dari jumlah siswa secara nasional, maka provinsi Jawa Tengah paling besar siswa yang tidak lulus UN, yaitu sebanyak 4.823 orang atau 0,95 persen," kata Mendiknas kepada wartawan, Rabu (1/6/2011), di Jakarta.
Untuk tahun 2011 ini ada 20.234 siswa SMP/MTS atau sekitar 0,55 persen siswa tidak lulus UN. Rata-rata siswa yang tidak lulus UN itu memperoleh nilai kurang dari 5.00. Sedangkan siswa yang berhasil lulus sebanyak 3.640.569 siswa atau 99,45 persen dari 3.660.803 siswa SMP/MTs yang mengikuti UN tahun 2011.
Mendiknas mengatakan, tingkat kelulusan UN tahun ini mengalami peningkatan sekitar 0,03 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 99,42 persen.
"Data awal peserta yang akan mengikuti UN berjumlah 3.714.216 siswa. Setelah itu sekolah kita minta untuk memasukkan nilai sekolah, dan ada 36.685 siswa tidak diberikan nilai dengan berbagai macam alasan. Jadi, tinggal 3.677.531 siswa. Dari sini ternyata semuanya tak ikut UN, yang ikut hanya 3.660.803 siswa," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar