"Kita harus melawan kemungkaran dan menegakkan kejujuran. Jangan sampai para wishtle blower justru menjadi korban amuk massa. Kami mengajak seluruh warga Surabaya membela Al dan keluarganya. Ayo semua warga Surabaya membantu bagi masa depan pendidikan Al," tegas Satria di Surabaya.
Menurut Satria, uang itu bisa diserahkan ke sejumlah media di Surabaya untuk kemudian didonasikan bagi kebutuhan pendidikan Al di masa mendatang. Dalam kesempatan ini, IGI sendiri mendonasikan Rp 1.000.000 untuk memulai gerakan ini karena Al memiliki masa depan.
"Harus dilawan kecurangan ini agar kasus pengusiran ini tidak terulang," tegasnya.
Selain masyarakat, Satria juga mengajak para mahasiswa di Surabaya tidak berpangku tangan. Mahasiswa diharapkan bisa cepat bertindak dan menuntut hal yang sama.
"Mereka (mahasiswa) bisa menggerakkan potensinya untuk mencari donasi bagi Al dan menekan pemerintah agar segera melindungi Al dan keluarganya dari ancaman amuk massa," tandasnya.
Sementara itu, Sekjen IGI Mohammad Ihsan meminta masyarakat tidak menghakimi Al dan keluarganya. Seharusnya, lanjut dia, Al dan keluarganya justeru dijadikan sebagai pahlawan kejujuran.
"Mereka yang harusnya kita bela, bukan malah diusir," kata Ihsan.
"Guru dan siswa kita harus berani membuka semua kecurangan ini. Mereka harus bisa menjadi pahlawan seperti Al. Jangan simpan kecurangan UN dan jadikan bukti bahwa Surabaya bisa memelopori kejujuran secara nasional," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar