"Ini bentuk kepedulian PT Telkom untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air, khususnya di Ambon, melalui program Schoolnet," kata Kepala Kantor Telkom Maluku Phill Rehatta di Ambon, Rabu (4/5/2011).
Telkom memberikan layanan gratis kepada guru, yakni gratis modem dan biaya instalasi, serta memberikan potongan harga untuk biaya layanan internet selama 50 jam yang sebelumnya Rp 200.000 menjadi Rp 99.000 per bulan.
"Pemasangan Speedy gratis ini berlangsung selama Mei, di mana setiap guru hanya diwajibkan menunjukkan nomor induk karyawan (NIK) serta rekomendasi dari kepala sekolah. Terpenting, di rumah mereka terpasang telepon rumah," katanya.
Rehatta menegaskan, program tersebut dimasudkan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan tugas belajar-mengajar, sekaligus memudahkan mereka di bidang teknologi, komunikasi, dan informasi.
Dia menambahkan, sejak Speedy diluncurkan di Ambon dan Maluku pada 2008, pihaknya juga aktif memberikan pelatihan dan pendidikan internet gratis kepada guru serta siswa di berbagai sekolah, sekitar 200 di antaranya adalah guru dari berbagai sekolah.
"Pelatihan internet dilakukan secara gratis pada Broadband Learning Comunication (BLC) di Plaza Telkom Ambon, di mana Telkom selain menyediakan komputer juga tenaga instruktur untuk melatih mereka," tandasnya.
Selain bagi guru, Telkom juga memberikan layanan khusus internet lain kepada masyarakat, yakni gratis modem dan pemotongan biaya pemakaian hingga 37,5 persen dari tarif sebelumnya untuk semua paket.
"Pemotongan biaya pemakaian ini berlaku selama tiga bulan pertama sejak pemasangan. Hal ini dimaksudkan agar kelebihan dananya bisa digunakan untuk persiapan pendidikan pada tahun ajaran baru," katanya.
Dia mengakui, sejak dibuka pada 2008, peminat Speedy terus meningkat, mencapai 2.000 orang setiap tahun, dan hingga akhir 2010 telah mencapai 2.400 pelanggan.
"Kami juga menargetkan 2.000 pelanggan akan terlayani selama 2011, dan kami mengutamakan berbagai kemudahan serta pelayanan dan akses maksimal kepada pelanggan," tandas Rehatta.
"Pemasangan Speedy gratis ini berlangsung selama Mei, di mana setiap guru hanya diwajibkan menunjukkan nomor induk karyawan (NIK) serta rekomendasi dari kepala sekolah. Terpenting, di rumah mereka terpasang telepon rumah," katanya.
Rehatta menegaskan, program tersebut dimasudkan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan tugas belajar-mengajar, sekaligus memudahkan mereka di bidang teknologi, komunikasi, dan informasi.
Dia menambahkan, sejak Speedy diluncurkan di Ambon dan Maluku pada 2008, pihaknya juga aktif memberikan pelatihan dan pendidikan internet gratis kepada guru serta siswa di berbagai sekolah, sekitar 200 di antaranya adalah guru dari berbagai sekolah.
"Pelatihan internet dilakukan secara gratis pada Broadband Learning Comunication (BLC) di Plaza Telkom Ambon, di mana Telkom selain menyediakan komputer juga tenaga instruktur untuk melatih mereka," tandasnya.
Selain bagi guru, Telkom juga memberikan layanan khusus internet lain kepada masyarakat, yakni gratis modem dan pemotongan biaya pemakaian hingga 37,5 persen dari tarif sebelumnya untuk semua paket.
"Pemotongan biaya pemakaian ini berlaku selama tiga bulan pertama sejak pemasangan. Hal ini dimaksudkan agar kelebihan dananya bisa digunakan untuk persiapan pendidikan pada tahun ajaran baru," katanya.
Dia mengakui, sejak dibuka pada 2008, peminat Speedy terus meningkat, mencapai 2.000 orang setiap tahun, dan hingga akhir 2010 telah mencapai 2.400 pelanggan.
"Kami juga menargetkan 2.000 pelanggan akan terlayani selama 2011, dan kami mengutamakan berbagai kemudahan serta pelayanan dan akses maksimal kepada pelanggan," tandas Rehatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar