Anggota Komite SMAN 70, Sentot Janinto, mengatakan, sebelum tawuran terjadi pada Senin lalu, pada hari Jumat dua pekan sebelumnya, sejumlah siswa dari kedua sekolah tersebut ternyata sudah terlibat perkelahian di gelanggang Bulungan. Saat itu, beberapa siswa yang mengaku dari SMAN 6 memukul seorang siswa dari SMAN 70 dengan sebuah botol.
"Ini rentetan (perseteruan). Jumat pekan lalu, anak kita dipukul pakai botol dan mendapatkan luka sepuluh jahitan di bawah mata kanannya," kata Sentot saat ditemui Kompas.com sesaat sebelum menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Menurut Sentot, tawuran pada Senin kelabu itu diperkirakan merupakan aksi balasan atas peristiwa sebelumnya. Pasalnya, di usia remaja ini para siswa kerap mengaplikasikan rasa solidaritasnya yang tinggi, meski di sisi lain sering kali melewati batas kewajaran.
Selain itu, Sentot mengungkapkan bahwa para siswa SMAN 70 memang sering kali mendapat serangan dari sekolah lain pada setiap hari Jumat. Serangan tak hanya dilakukan oleh siswa SMAN 6, tetapi juga dari sekolah lain yang berlokasi tak jauh dari SMAN 70, seperti SMAN 82, SMAN 46, dan SMK Kebon Jeruk.
"Para pelaku ini mungkin punya solidaritas tinggi dan akhirnya melakukan aksi balasan. Bayangkan saja, hampir setiap Jumat sekolah kami diserang oleh beberapa sekolah," pungkasnya.
Pihak berwajib lamban
Sentot juga menyayangkan lambannya respons pihak kepolisian untuk mengantisipasi dan melerai setiap kali ada tawuran di kawasan Mahakam dan Bulungan. Padahal, sudah beberapa tahun lalu ada sebuah pos di tengah-tengah kawasan itu yang khusus dibangun untuk mengantisipasi maraknya aksi tawuran.
Sejatinya, pos tersebut dijaga oleh petugas kepolisian, Satpol PP, dan guru dari kedua sekolah. Akan tetapi, potret di lapangan berbanding terbalik dengan ekspektasi yang diharapkan.
"Harusnya ada antisipasi atau tindakan cepat. Kami buat posko, tapi hanya berjalan tiga bulan, setelah itu terbengkalai. Kepolisian juga lambat, padahal hari itu ada demo besar di dekat TKP yang dijaga oleh banyak polisi," sesalnya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar